Implementasi pembangunan keagamaan pemerintah daerah melalui radio : Studi kasus program siaran religi pada Lembaga Penyiaran Publik Lokal Purbasora Kabupaten Tasikmalaya

Iskandar, Amin Rais (2023) Implementasi pembangunan keagamaan pemerintah daerah melalui radio : Studi kasus program siaran religi pada Lembaga Penyiaran Publik Lokal Purbasora Kabupaten Tasikmalaya. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (278kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (802kB) | Preview
Preview	Text (LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI) Pernyataan_Karya_Sendiri.pdf Download (25kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (411kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (891kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
Preview	Text (BAB III) 6_bab3 (8).pdf Download (684kB) | Preview
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (482kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (463kB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) 10_Lampiran (8).pdf Restricted to Repository staff only Download (149kB) | Request a copy

Abstract

Di Indonesia, khususnya Jawa Barat, pembangunan keagamaan tidak lepas dari agenda sebagian besar pemerintah daerah. Terbukti dari penggunaan kata “agamis”, “religius”, “iman dan taqwa”, serta “akhlakul karimah”. Maka, dalam implementasinya, tentu ada proses penyiaran Islam, terutama pembanguan keagamaan yang bersifat non fisik-moral. Peluang tersebut terbuka lebar pada radio berstatus Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), karena pemerintah daerah menjadi pihak penyumbang anggaran paling besar melalui APBD. Tentu pada praktiknya akan ada sistem atau mekanisme. Karena itulah penelitian ini dilakukan, yang objeknya Program Siaran Religi pada LPPL Purbasora Kabupaten Tasikmalaya. Untuk itu, digunakanlah dua teori. Pertama, teori hierarki pengaruh isi media yang dicetuskan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Kedua, teori agenda setting dari Maxwell E. McCombs dan Donald L. Shaw. Tujuan penelitian ini sendiri untuk mengetahui mekanisme penetapan pengisi program siaran religi dan mekanisme penyusunan topiknya pada LPPL Purbasora berkaitan dengan implementasi pembangunan keagamaan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya; serta tentang manifestasi visi-misi Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya terkait pembangunan keagamaan itu sendiri. Adapun metodologi yang digunakan adalah studi kasus dengan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif jenis ekplanatori. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasilnya, bahwa dalam menetapkan narasumber dan topik program siaran religi, manajemen LPPL Purbasora berkuasa penuh. Walaupun pada batas tertentu manajemen masih merasa sebagai representasi Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya yang bertugas untuk menjaga citra pemerintah yang memiliki visi “Mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya yang Religius/Islami”. Karena itulah manajeman menentukan sejumlah kriteria untuk narasumber program siaran religi. Pertama, da’i memiliki kapasitas keilmuan agama yang mumpuni pada setiap bidang ilmu agama, terutama untuk program siaran yang bersifat live. Alasannya supaya da’i mampu menjawab pertanyaan tanpa keraguan, bernas, dan otoritatif; sekalipun pertanyaan dari pendengar sering tidak terduga, atau keluar dari tema yang disampaikan. Kedua, da’i memiliki niat ikhlas menyampaikan ceramah tanpa didasari oleh harapan apapun yang bersifat komersil. Ketiga, da’i tidak memiliki rekam jejak kontroversial. Sementara untuk topik siaran, manajemen LPPL Purbasora berpijak pada lokalitas atau kearifan lokal, sosiologis pendengar, waktu atau timing siaran, dan konteks siaran. Pijakan ini pada praktiknya dapat diimplementasikan dengan cukup baik.

Actions (login required)

View Item