Bakteri indigenous limbah tahu sebagai agen antibakteri terhadap Escherichia coli

Zahra, Anisa (2025) Bakteri indigenous limbah tahu sebagai agen antibakteri terhadap Escherichia coli. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (122kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (199kB) | Preview
[img]
Preview
Text (SK BEBAS PLAGIARISM)
3_skbebasplagiarism.pdf

Download (188kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
4_daftarisi.pdf

Download (182kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
5_bab1.pdf

Download (259kB) | Preview
[img] Text (BAB 2)
6_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (797kB)
[img] Text (BAB 3)
7_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (366kB)
[img] Text (BAB 4)
8_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (477kB)
[img] Text (BAB 5)
9_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (190kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
10_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (347kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
11_lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (875kB)

Abstract

Escherichia coli merupakan bakteri patogen penyebab utama kejadian diare akut di negara berkembang. E. coli memiliki tingkat resistensi yang cukup tinggi terhadap berbagai jenis antibiotik sehingga diperlukan alternatif untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut. Alternatif pencarian obat salah satunya dengan memanfaatkan bakteri indigenous limbah tahu (BILT). Bakteri pada umumnya mampu menghasilkan metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada BILT dan menguji aktivitas antibakteri BILT terhadap E. coli. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan yaitu BILT 5, BILT 7, BILT 10, kontrol positif dan kontrol negatif dan dua faktor yaitu supernatan dan pelet dari masing-masing BILT. Penelitian diawali dengan pengukuran kurva tumbuh setiap BILT menggunakan spektrofotometer. Metabolit sekunder diamati secara kualitatif meliputi ada/tidaknya kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid/terpenoid pada semua BILT. Aktivitas antibakteri BILT menggunakan metode difusi cakram. Data dianalisis menggunakan non parametrik Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurva tumbuh masing-masing BILT memiliki waktu yang berbeda-beda untuk setiap fasenya. Metabolit sekunder terbanyak terdapat pada supernatan BILT 5 (3 jenis) sedangkan metabolit sekunder tersedikit terdapat pada supernatan BILT 7 dan BILT 10 (1 jenis). Semua perlakuan (supernatan dan pelet) BILT mampu menghambat E. coli dengan penghambatan terbesar terdapat pada supernatan BILT 10 yaitu 3,1 mm yang tergolong dalam kategori lemah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: BILT; kloramfenikol; pelet; stasioner; supernatan; zona hambat
Subjects: Biology
Biochemistry
Microorganisms
Microorganisms > Prokaryotes, Bacteria
Diseases
Diseases > Medical Microbiology
Diseases > Diseases of Digestive Sistems
Diseases > Bacterial and Viral Diseases
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi
Depositing User: Anisa Zahra
Date Deposited: 25 Sep 2025 04:38
Last Modified: 25 Sep 2025 04:38
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/122046

Actions (login required)

View Item View Item