Penerapan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam bimbingan dan konseling Islam untuk menumbuhkan perilaku altruis peserta didik: Studi kasus di Man 4 Tangerang

Al-Fajriyati, Melati Indah (2024) Penerapan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam bimbingan dan konseling Islam untuk menumbuhkan perilaku altruis peserta didik: Studi kasus di Man 4 Tangerang. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text
01. cover.pdf

Download (226kB) | Preview
[img]
Preview
Text
02. abstrak.pdf

Download (488kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DOC-20251229-WA0002. (1).pdf

Download (286kB) | Preview
[img]
Preview
Text
04. daftar isi.pdf

Download (425kB) | Preview
[img]
Preview
Text
05. bab 1.pdf

Download (613kB) | Preview
[img] Text
06. BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
07. BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (941kB) | Request a copy
[img] Text
08. BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
09. BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (398kB) | Request a copy
[img] Text
10. daftar pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (554kB) | Request a copy
[img] Text
11. Daftar Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (754kB) | Request a copy

Abstract

Perilaku menolong yang altruistik adalah tindakan yang dilakukan semata-mata untuk kebaikan orang lain, sementara perilaku menolong yang egoistik adalah tindakan yang dilakukan untuk keuntungan diri sendiri. Perilaku egoistik sering muncul karena setiap individu cenderung mengutamakan kepentingan pribadinya sebelum memenuhi kebutuhan orang lain. Jika sikap sosial ini tidak ditanamkan sejak dini dan tidak ditangani dengan serius, maka perilaku egoistik tersebut akan sulit dihilangkan hingga dewasa. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada peserta didik di sekolah tertentu, tetapi hampir di semua jenjang pendidikan. Di MAN 4 Tangerang, misalnya, meskipun terletak jauh dari perkotaan yang biasanya identik dengan sikap individualis atau egoistik, para peserta didik di sana menunjukkan gejala kurangnya perilaku altruis. Mereka kurang peduli dengan kejadian di sekitar mereka, terutama di sekolah. Peserta didik cenderung enggan melakukan kegiatan sosial dan tidak mau terlibat dalam masalah yang tidak memberikan keuntungan pribadi. Penerapan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dalam Bimbingan dan Konseling Islam bertujuan untuk mengubah cara berpikir dan prilaku peserta didik. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada perbaikan perilaku, tetapi juga pada pelurusan cara berpikir perilaku bahwa setiap tindakan di dunia ini harus didasarkan pada keridhoan Allah. Dengan CBT yang berbasis pada nilai-nilai Islam, diharapkan peserta didik dapat mengembangkan perilaku altruis yang lebih kuat dan tulus, serta memahami pentingnya membantu orang lain sebagai bagian dari tanggung jawab keagamaan mereka. Tujuan penelitain ini adalah: (1) Untuk mengetahui perilaku altruis peserta didik di MAN 4 Tangerang, (2) Untuk mengetahui penerapan cognitive behavior therapy (CBT) dalam Bimbingan dan Konseling Islam untuk menumbuhkan perilaku Altruis peserta didik di MAN 4 Tangerang, (3) Untuk mengetahui hasil penerapan cognitive behavior therapy (CBT) dalam Bimbingan dan Konseling Islam untuk menumbuhkan perilaku Altruis peserta didik di MAN 4 Tangerang, dan (4) Untuk mengetahui desain program cognitive behavior therapy (CBT) dalam Bimbingan dan Konseling Islam untuk menumbuhkan perilaku Altruis peserta didik. Kerangka pemikiran yang didasarkan pada teori Konsep Cognitive Behavior Therapy (CBT) berfokus pada tiga karakteristik utama: pemecahan masalah, pendekatan perubahan terfokus, dan penghormatan terhadap nilai ilmiah, dengan penekanan khusus pada proses kognitif untuk mengontrol tingkah laku klien. CBT bersumber dari psikologi behavioral. Menurut Myers, karakteristik altruisme meliputi: empati, keyakinan pada keadilan dunia (Belief On a Just World), tanggung jawab sosial, kontrol diri secara internal, dan rendahnya ego. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus fenomenologi untuk memahami pengalaman individu. Data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, dengan sumber data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan secara interaktif dan berkelanjutan hingga mencapai kejenuhan, memastikan tidak ada informasi baru yang muncul. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan makna yang diberikan individu pada fenomena yang mereka alami. Berdasarkan penelitian ini bahwa: (1) Perilaku altruis yang sederhana yang diterapkan di MAN 4 Tangerang adalah dengan menerapkan pola 5S, Penerapan bimbingan dan konseling umum dan bimbingan konseling Islam di MAN 4 Tangerang digunakan secara imbang, salah satu alasan pengunaannya secara seimbang karena penerapannya di Madrasah. Jadi, yang dilakukan oleh Tim BK MAN 4 ini adalah salah satu bentuk kolaborasi yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. (2) membuat prorgam pendidikan karakter, yaitu dengan melakukan kegiatan diluar sekolah, sebagai salah satu upaya mengembangkan perilaku altruis peserta didik. Kemudian mendesain kegiatan lanjutan salah satunya adalah pembinaan karakter dengan program ‘Jumat Berkarakter’, pembinaan ini dilakukan sebagai kegiatan lanjutan untuk terus mendampingi perkembangan dari perilaku altruis peserta didik. (3) hasil dari penerapan CBT dalam bimbingan dan konseling Islam tidak hanya melihat dari perubahan yang cepat, tapi perubahan sekecil apapun akan sangat berarti bagi perkembangan peserta didiknya. Peserta didik ada yang merasakan langsung manfaat dari penerapan CBT dalam bimbingan konseling Islam untuk menumbuhkan perilaku altruis peserta didik, ada yang cepat dan ada juga yang terlambat menyadarinya, tapi intinya mereka semua sebenarnya mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. (4) dalam penerapannya, mengajarkan sikap tanggung jawab, ketekunan, kepedulian, disiplin, kejujuran, keberanian, kewarganegaraan, keadilan, rasa hormat dan integritas. Menggunakan teknik Cognitive Behavior Therapy (CBT) bentuk problem solving adalah suatu proses untuk melatih peserta didik untuk berpikir dan mengajak peserta didik untuk menilai perubahan-perubahan yang ada pada diri dan lingkungannya, membuat pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan, atau penyesuaian yang selaras dengan tujuan dan nilai hidupnya, baik untuk masa kini ataupun untuk masa yang akan datang.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Education
Education > Psychology of Education
Educational Institutions, Schools and Their Activities
Educational Institutions, Schools and Their Activities > Student Guidance and Counseling
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: Melati Indah, Al- Fajriyati
Date Deposited: 29 Dec 2025 08:13
Last Modified: 29 Dec 2025 08:13
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/126997

Actions (login required)

View Item View Item