Pencak Silat Hegarmanah: makna filosofis dalam ajaran perguruan bela diri di Kabupaten Garut

Ramadhan, Zidan Muhammad (2023) Pencak Silat Hegarmanah: makna filosofis dalam ajaran perguruan bela diri di Kabupaten Garut. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (65kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (110kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (52kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (104kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (281kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (207kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (112kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf

Download (178kB) | Preview

Abstract

Pencak silat Hegarmanah diwariskan secara membudaya dari masyarakat Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut melalui sejarah secara lisan dari generasi ke generasi selama bertahun-tahun oleh masyarakat hingga sampai saat ini masih dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat lokal bahkan kini banyak dilestarikan di beberapa kecamatan di Garut. Bela diri pencak silat merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Kabupaten Garut dan sekitarnya bahkan dari luar negeri bela diri ini sudah semakin eksis, hal ini dapat dibuktikan dengan semakin bertambahnya para atlet dan penyelenggaraan pertandingan kejuaraan. Pencak silat Hegarmanah memiliki empat jurus dan dimaknai oleh para atlet dan masyarakat bahwa setiap jurusnya memiliki nilai makna kesakralan yang menjunjung tinggi pada ajaran agama untuk menjadi manusia yang lebih dekat dengan Allah. Mereka masih menjalankan silat karena memiliki manfaat tersendiri untuk dirinya. Masyarakat yang sangat beragam itu memiliki cara pandang yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan persepsi yang tidak sama terhadap simbol jurus mitos, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengemukakan makna yang ada pada jurus-jurus pencak silat Hegarmanah, serta untuk mengetahui makna filosofis dan sejarahnya di Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode yang berusaha memaparkan suatu realitas secara alamiah dan memahami isi makna di dalamnya. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer yaitu pengurus pencak silat Hegarmanah, atlet pencak silat dan masyarakat setempat. Adapun data sekunder yaitu skripsi, buku-buku, jurnal, profil Desa, data Desa, dokumentasi pribadi, dan lain-lain. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa pencak silat Hegarmanah dibuat oleh Mama Ju’a yang pada awalnya melakukan meditasi selama 40 hari 40 malam, lalu Hasil dari semedi tersebut mama ju'a mendapatkan 4 nama jurus, jurusnya banyak tapi namanya ada 4 yang pertama ada cimande, yang kedua ada turun mande, yang ketiga ada cikaret, yang ke empat ada cikalong. Semua jurus tersebut mempunyai makna filosofis tersendiri bagi para atletnya seperti silat silaturahmi, silat sakti, silat rasa, silat surti, silat bakti.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: pencak silat; filsafat; makna filosofis;
Subjects: Islam Umum > Islam dan Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat
Depositing User: Zidan Ramadhan Madhan
Date Deposited: 15 May 2024 07:41
Last Modified: 15 May 2024 07:41
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/87437

Actions (login required)

View Item View Item