Mubarok, Agung Nuryana (2023) Dzikir Tarekat sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh : Studi kasus jema’ah Pondok Pesantren Suryalaya Sirnarasa Ciamis. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (123kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (124kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (132kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (296kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (434kB) |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (72kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (494kB) |
||
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (81kB) |
Abstract
Kebutuhan manusia sangat beragam dan memiliki jenjangnya masing-masing. Dalam teori maslow terdapat lima kebutuhan manusia dari hal yang paling dasar yaitu kebutuhan fisiologis yang meliputi makanan, air, udara, rumah, pakaian, seks juga meliputi kesehatan. Hingga kebutuhan yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Tidak akan tercapai sebuah aktualisasi diri ketika kebutuhan yang laing mendasar (kebutuhan fisiologis) tercapai. Kestabilan daya tahan tubuh merupakan termasuk kedalam kebutuhan secara fisiologis. Melalui agama, manusia tidak hanya berorientasikan pada komunikasi antara dirinya dengan tuhannya. Dengan adanya istilah Religiopsikoneuroimunologi yang berarti gabungan antara agama, jiwa, sistem saraf, dalam meningkatkan kekebalan tubuh Terdapat efek-efek yang positif secara fisik yang dapat disebabkan oleh ritual beragama. Namun masih ada orang yang cenderung tidak meyadari hal tersebut.Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk memaparkan apa yang dimaksud dengan dzikir Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah, bagaimana pelaksanaan dari Dzikir Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah dan bagaimana dzikir menjadi Peningkat daya tahan tubuh untuk manusia menurut para jema’ah yang melaksanakannya. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan gambar dan kata-kata dari responden atas objek yang diteliti. Setelah itu peneliti mendeskripsikan data yang teleh didapatkan sehingga menghasilkan uraian yang bersifat naratif. Hasil dari penelitian yang dilakukan di Pondok Pesantren Suryalaya Sirnarasa Ciamis ini peneliti mewawancara empat orang jema’ah yang meliputi wakil talqin, santri dan warga di sekitar pondok pesantren. Keempat responden tersebut mengamalkan dzikir yang dilakukan setelah sholat fardhu sebanyak 165 kali. Responden juga berpendapat bahwa dzikir yang di talqinkan di Pondok Pesantren Suryalaya Sirnarasa oleh Abah Aos memiliki dampak terhadap peningkatan daya tahan tubuh daya tahan tubuh, baik itu dengan gerakan fisik yang dilakukan saat dzikir maupun dari sisi spiritualitas dzikir itu sendiri. Kata Kunci: Dzikir, Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah, Daya Tahan Tubuh, Sistem Imun
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dzikir; Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah; Daya Tahan Tubuh; Sistem Imun |
Subjects: | Islam > Dhikr, Qiblah |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Agung Nuryana Mubarok |
Date Deposited: | 05 Sep 2024 07:33 |
Last Modified: | 05 Sep 2024 07:33 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/96431 |
Actions (login required)
View Item |