Al-Arba inat al-Hadithiyyah fi al-Tasawwuf: Bahth fl Kitab Ahadith al-Arba in li Ibn Mansur al-Asbahani 418 H Dirasatan wa Tahqiqan

Mahmoud, Bahaaeldin Mohamed Anwar (2025) Al-Arba inat al-Hadithiyyah fi al-Tasawwuf: Bahth fl Kitab Ahadith al-Arba in li Ibn Mansur al-Asbahani 418 H Dirasatan wa Tahqiqan. Masters thesis, UIN BANDUNG.

[img]
Preview
Text
cover.pdf

Download (605kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Keterangan Bebas Plagiarism.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
Abstract.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Daftar isi.pdf

Download (775kB)
[img] Text
bab1.pdf

Download (243kB)
[img] Text
bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (742kB) | Request a copy
[img] Text
bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (256kB) | Request a copy
[img] Text
bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (317kB) | Request a copy
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (254kB) | Request a copy

Abstract

Hadits Empat Puluh dalam Tasawuf : Penelitian dalam kitab Hadits Empat Puluh Karya Abu Mansur Al-Asbahani (418H) - Studi dan investigasi- Bahaa El-Din Muhammad Anwar Mahmoud Kata kunci: Empat Puluhan, Hadits, Tasawuf, Abu Mansur, Al-Isfahani. Topik Hadits Empat Puluhan sangat penting; Jenis buku ini dianggap sebagai salah satu jenis klasifikasi dan komposisi pertama dalam Sunnah Nabi, dan beberapa buku dari empat puluh hadits merupakan sumber asli untuknya. Penelitian ini bertujuan untuk: memperkenalkan buku-buku dari empat puluh hadits dalam tasawuf, dan untuk mengklarifikasi nilai ilmiah dari buku-buku ini, dan untuk meluluskan hadits yang disebutkan dalam buku empat puluh hadits Abu Mansur al-Isfahani dari sumber asli Sunnah Nabi, dan untuk mempelajari rantai transmisi mereka dan menilainya. Penelitian ini didasarkan pada metode historis yang berkaitan dengan pemantauan fenomena yang menjadi subjek penelitian dan perkembangan historisnya. Saya memantau awal mula klasifikasi dalam empat puluh hadits secara umum, dan awal mula klasifikasi dalam empat puluh hadits dalam tasawuf secara khusus, dan saya sebutkan sejarahnya dan kitab-kitab terpenting yang diklasifikasikan hingga saat ini, dan saya gunakan metode deskriptif dalam menggambarkan dimensi fenomena itu, dan menggambarkan kitab-kitab yang disusun dalam empat puluh hadits, baik yang dicetak maupun yang ditulis tangan. Abu Mansur al-Isfahani meriwayatkan empat puluh satu hadits dengan mendengarkan dari dua belas syekh, termasuk satu hadits qudsi, dalam sebuah buku yang disebutnya: "Empat Puluh Hadits yang Terpelihara untuk yang Diverifikasi" Dari kalangan Sufi dan Gnostik, Abu Mansur tidak menganut periwayatan yang shahih, tetapi meriwayatkan yang shahih, yang dhaif, yang baik, dan yang dibuat-buat, sehingga jumlah hadits shahih adalah: lima belas hadits, hadits yang shahih: dua belas hadits, hadits yang dhaif: sebelas hadits, dan hadits yang dibuat-buat: tiga hadits. Di antara hasil kajian yang terpenting adalah sebagai berikut: Banyak dari empat puluh hadits tersebut diklasifikasikan sebagai tanggapan penulis terhadap kebutuhan masyarakatnya akan aspek bimbingan tertentu, dan keragaman topik dalam jenis klasifikasi ini berasal dari banyaknya pemahaman para penyusun terhadap empat puluh hadits yang dimaksud, sebagian dari mereka mengumpulkan hadits tentang tauhid, sebagian dari mereka mengumpulkan hadits tentang etika, perilaku, dan tasawuf.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Al-Hadits dan yang Berkaitan > Ilmu Hadits
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Hadits
Depositing User: BAHAA BAHAAELDIN MOHMMED ANWAR MAHMOUD
Date Deposited: 19 Jun 2025 02:02
Last Modified: 19 Jun 2025 02:04
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/105096

Actions (login required)

View Item View Item