al-Fikri, Muchsin (2025) Politik identitas keagamaan dalam kontestasi Pilpres 2024 : Studi fenomenologis tentang strategi komunikasi politik Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden 2024. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
![]() |
Text (COVER)
Cover Disertasi.pdf Download (74kB) |
![]() |
Text
Muchsin Al-Fikri _ POLITIK IDENTITAS 11 Persen.pdf Download (47MB) |
![]() |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK DIsertasi Muchsin.pdf Download (74kB) |
![]() |
Text (DAFTAR ISI)
Daftar Isi Disertasi Muchsin.pdf Download (228kB) |
![]() |
Text (BAB I)
BAB 1 Disertasi Muchsin al-Fikri.pdf Download (681kB) |
![]() |
Text (BAB II)
BAB II Disertasi Muchsin al-Fikri.pdf Restricted to Registered users only Download (663kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB III)
BAB III Disertasi Muchsin al-Fikri.pdf Restricted to Registered users only Download (746kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV Disertasi Muchsin al-Fikri (1).pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB V)
BAB V Disertasi Muchsin al-Fikri.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) | Request a copy |
![]() |
Text (LAMPIRAN)
BAB Lampiran Muchsin al-Fikri.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Secara sosiologis, politik identitas tetap membentuk narasi politik Indonesia, dan hal ini terlihat pada Pilpres 2024 dan pilpres-pilpres sebelumnya. SebaSecara sosiologis, politik identitas terus mempengaruhi narasi politik di Indonesia, terutama terlihat pada Pemilihan Presiden 2024 serta pemilihan-pemilihan sebelumnya. Meskipun kita kini hidup di era demokratisasi dan digitalisasi yang lebih terbuka, mentalitas dan karakter masyarakat Indonesia masih dipengaruhi oleh sentimen primordialisme dan sektarianisme, yang terus melekat dalam budaya bangsa yang modern ini. Politik identitas merupakan sebuah sarana yang dimanfaatkan oleh berbagai kelompok untuk memperjuangkan kepentingan mereka dengan mengandalkan identitas tertentu, seperti etnis, budaya, atau agama. Tujuannya bermacam-macam, mulai dari perlawanan hingga upaya untuk menampilkan dan menguatkan identitas kelompok tersebut. Ketika sekelompok orang menghadapi intimidasi atau kriminalisasi, mereka sering kali memanfaatkan politik identitas untuk menggalang dukungan dari masyarakat yang memiliki kesamaan identitas. Munculnya fenomena Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024 dapat dilihat dari perspektif tersebut. Anies sejak memenangkan kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017 yang dinilai sarat akan pertentangan SARA, selalu diframing dan selalu diidentikkan dengan praktek politik identitas, tentu saja dengan tujuan memberikan stigma negatif terhadap Anies. Apakah Anies Baswedan menggunakan Politik identitas keagamaan sebagai strategi komunikasi politik untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2024? Penelitian ini akan mengelaborasi tentang sejauhmana politik identitas keagamaan dijadikan sebagai strategi komunikasi politik oleh Capres Anies Rasyid Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024. Dengan menerapkan metode penelitian kualitatif yang berfokus pada pendekatan fenomenologi, peneliti berhasil mengungkap berbagai temuan menarik di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa kesimpulan dapat diambil, yaitu: Pertama, Anies Rasyid Baswedan menggunakan politik identitas sebagai strategi komunikasi politik keagamaan di dalam menarik dukungan politiknya, melalui jargon perubahan sebagai antitesa dari keberlanjutan yang diusung oleh Prabowo-Gibran. Anies menggunakan elemen politik identitas dalam kampanye Pilpres 2024, terutama dalam konteks merangkul pemilih berdasarkan identitas agama dan etnis. Kedua, Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan menggunakan politik identitas karena mengalami penjegalan politik, diskriminasi bahkan kriminalisasi yang dilakukan oleh penguasa saat ini dan pihak-pihak yang tidak menghendaki Anies maju menjadi calon presiden. Ketiga, Karakter pesan politik yang disampaikan Anies dalam kampanyenya lebih plural dimana dia tidak menyekat komunikasi politik hanya untuk pengurus partai pengusung saja namun untuk semua. Sehingga isu-isu yang dikumandangkan adalah isu tentang keadilan untuk semua, kesejahteraan untuk semua dan kesetaraan di depan hukum.
Item Type: | Thesis (Doktoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Politik Identitas; Strategi; Komunikasi Politik; kontestasi; Pemilihan Presiden |
Subjects: | Religious Experiences Political Process > Campaigns for Nominations Communications Telemunications |
Divisions: | Pascasarjana Program Doktor > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Muchsin al-Fikri |
Date Deposited: | 23 Jun 2025 03:51 |
Last Modified: | 23 Jun 2025 08:22 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/109670 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |