Analisis fiqih tabarru’ dan hukum positif pada pelaksanaan zakat perusahaan: Studi kasus di Baznas Bazis DKI Jakarta

Rahman, Alfadila Asaqoh (2025) Analisis fiqih tabarru’ dan hukum positif pada pelaksanaan zakat perusahaan: Studi kasus di Baznas Bazis DKI Jakarta. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (136kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (160kB) | Preview
Preview	Text 3_skbebasplagiarsm.pdf Download (316kB) | Preview
Preview	Text 4_daftarisi.pdf Download (160kB) | Preview
Preview	Text 5_bab1.pdf Download (479kB) | Preview
	Text 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (495kB) | Request a copy
	Text 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (177kB) | Request a copy
	Text 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) | Request a copy
	Text 10_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini terdapat permasalahan yang terjadi yaitu masih banyak perusahaan yang belum sepenuhnya memahami betul mengenai kewajiban dan melaksanakan zakat perusahaan serta pelaksanaan zakat perusahaan yang dilakukan oleh Baznas Bazis DKI Jakarta ditinjau dari perspektif fiqih tabarru’ dan hukum positif, tidak hanya diwajibkan atas individu tetapi juga atas badan usaha seiring dengan perkembangan ekonomi modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pelaksanaan zakat perusahaan oleh Baznas Bazis DKI Jakarta, mengetahui analisis fiqih tabarru pada pelaksanaan zakat perusahaan dan mengetahui analisis hukum positif pada pelaksanaan zakat perusahaan Teori yang digunakan Fiqih muamalah, terdapat dua kategori yaitu akad tijari (komersial) dan akad tabarru’ (sosial). Akad tabarru’ merupakan bentuk perjanjian yang didasarkan pada semangat tolong-menolong dan kebaikan tanpa motif keuntungan materiil, terbagi menjadi dua bentuk utama yaitu meminjamkan sesuatu meliputi akad qard, rahn, hiwalah, wakalah, wadiah, dan kafalah, serta memberikan sesuatu seperti hibah, hadiah, wakaf, zakat, infaq, dan sedekah. Zakat sebagai bagian dari akad tabarru’ memiliki peran penting dalam mewujudkan keadilan sosial, baik dilakukan oleh individu maupun badan usaha. Dalam konteks badan usaha, zakat dikenakan atas harta perusahaan yang memenuhi kriteria syar’i serta hukum positif tentang pelaksanaan pengelolaan zakat yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 dan Peraturan Mentri Agama Nomor 52 Tahun 2014 Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris. Data diperoleh melalui wawancara oleh staff-staff Baznas Bazis DKI Jakarta, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka, yang kemudian dianalisis secara reduksi hingga tahap pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan zakat perusahaan di Baznas Bazis DKI Jakarta telah dilakukan secara strategis melalui pendekatan edukatif, digital namun masih lemahnya aspek pengadministrasian dan pendataan zakat perusahaannya. Dari sisi fiqih tabarru’, zakat perusahaan telah sesuai dengan prinsip ibadah sosial seperti niat, haul, nisab, dan penyerahan kepada amil. Namun, ditemukan potensi penyimpangan niat zakat akibat mekanisme pengajuan proposal oleh perusahaan. Dari sisi hukum positif, meskipun dasar hukum pelaksanaan zakat perusahaan sudah kuat, pelaksanaannya masih bersifat sukarela karena tidak adanya sanksi hukum yang mengikat. Oleh karena itu, diperlukan penguatan regulasi serta edukasi menyeluruh agar pelaksanaan zakat perusahaan dapat optimal sesuai syariat dan hukum yang berlaku.’

Actions (login required)

View Item