Mikroenkapsulasi isoflavon dari ekstrak kacang kedelai menggunakan metode koaservasi kompleks

Nurazizah, Suci (2025) Mikroenkapsulasi isoflavon dari ekstrak kacang kedelai menggunakan metode koaservasi kompleks. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (24kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (25kB) | Preview
Preview	Text SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI-SUCI NURAZIZAH (1).PDF Download (2MB) | Preview
Preview	Text 4_daftarisi.pdf Download (46kB) | Preview
Preview	Text 5_bab1.pdf Download (34kB) | Preview
	Text 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (231kB) | Request a copy
	Text 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB) | Request a copy
	Text 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (223kB) | Request a copy
	Text 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (77kB) | Request a copy
	Text 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB) | Request a copy
	Text 11_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (237kB) | Request a copy

Abstract

Isoflavon merupakan senyawa bioaktif dalam kedelai yang memiliki aktivitas antioksidan, estrogenik, serta potensi dalam pencegahan penyakit degeneratif. Namun, kestabilannya rendah terhadap pengaruh lingkungan seperti oksigen, cahaya, dan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas isoflavon melalui mikroenkapsulasi menggunakan metode koaservasi kompleks berbasis gelatin dan natrium alginat sebagai bahan penyalut. Ekstrak kedelai diperoleh melalui metode maserasi menggunakan etanol 70%, kemudian diformulasikan dalam empat variasi konsentrasi etanol : F1 (0,5 g), F2 (1 g), F3 (1,5 g), dan F4 (2 g). Mikrokapsul yang dihasilkan dikarakterisasi berdasarkan morfologi partikel (SEM), kadar air, berat kering, dan efisiensi enkapsulasi (EE). Formula F2 menunjukkan performa terbaik dengan morfologi partikel halus, kadar air sebesar 6,35%, berat kering 0,4654 gram, dan efisiensi enkapsulasi tertinggi sebesar 63%. Peningkatan konsentrasi ekstrak di atas 1 gram menyebabkan aglomerasi partikel, permukaan kasar, dan penurunan efisiensi enkapsulasi. Dengan demikian, formula F2 dapat disimpulkan sebagai formulasi optimum dalam sistem koaservasi kompleks untuk menghasilkan mikrokapsul isoflavon yang stabil dan efisien.

Actions (login required)

View Item