Pemahaman hadis dalam keputusan Dewan Hisbah tentang estafet berjamaah masbuq dan mengganjilkan iqamah

Ihsan, Luthfi Muhammad (2024) Pemahaman hadis dalam keputusan Dewan Hisbah tentang estafet berjamaah masbuq dan mengganjilkan iqamah. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (264kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (626kB) | Preview
[img]
Preview
Text
CamScanner 28-7-7 R 13.37 (1).pdf

Download (808kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (666kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5_bab2 (10).pdf

Download (893kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (977kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (802kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (803kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (613kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (485kB) | Request a copy

Abstract

ENGLISH: Dewan Hisbah is an institution inside the organization of Persatuan Islam (Persis) that's mindful for analyzing issues that require choices for the Muslim community. The fatwa with respect to naming an imam when there are two or more masbūq (latecomers in supplication) has been prescribed for usage by the Dewan Hisbah in its administering. This article examines the elucidation of the hadith that underlies the Dewan Hisbah's choice concerning the relay-style congregational supplication (estafet berjamaah). In this ponder, a subjective strategy is utilized, utilizing a writing survey approach, with information prepared through graphic examination. The reason of this inquire about is to recognize the status of the hadith utilized as a premise in istinbāṭ (lawful conclusion), which in the long run leads to the fatwa, and to get it how the Dewan Hisbah deciphers the hadith—whether their understanding adjusts with or contrasts from that of prior researchers. The discoveries of this consider appear that the fatwa issued by the Dewan Hisbah with respect to the hadiths utilized as the premise for appointing an imam within the case of masbūq is considered ṣaḥīḥ (true). The Dewan Hisbah's understanding of relay-style congregational supplication is based on a hadith described by the companion al-Mughīrah ibn Shuʿbah, which relates his and the Prophet's encounter as masbūq, whereas researchers have expressed varying conclusions on this matter INDONESIA: Dewan Hisbah adalah lembaga yang berada dalam tubuh organisasi Persatuan Islam (Persis) yang bertugas meneliti masalah yang membutuhkan keputusan Tesis ini mengkaji keshaḥȋḥan dan pemahaman hadis yang menjadi keputusan Dewan Hisbah tentang estafet berjamaah, masbȗq (dapat rukȗ’ imam dapat rakaat), dan menunggalkan takbir dalam iqȃmah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode peneletian kepustakaan (library research), yakni penelitian yang terfokus pada sumber-sumber berupa buku, artikel, makalah, dan sebagainya. adapun metodologi pada penelitian ini menggunakan metodologi syarah hadis tahlȋli. Tujuan penelitian yang penulis lakukan ingin mengetahui status hadis yang dijadikan dalil dalam berstinbȃth sehingga menjadi fatwa, serta bagaimana cara Dewan Hisbah memahami hadis tersebut, apakah ada perbedaan atau persmaan dengan para ulama terdahulu. Hadis-hadis yang disampaikan oleh Rasȗlullȃh begitu beragam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Hisbah tentang hadis-hadis yang dijadikan fatwa menunjukan bahwa hadis yang dijadikan istinbȃth dalam keputusan tersebut dinilai shaḥȋḥ. Pemahaman Dewan Hisbah tentang estafet berjamaah bersandar pada hadis yang diriwayatkan dari sahabat Mughȋrah bin Syu’bah, menceritakan tentang dirinya dan Rasul masbȗq, pemahaman Dewan Hisbah terhadap hadis tersebut ternyata berbeda dengan pemahaman para ulama, sedangkan pemahaman kepada hadis tentang masbȗq, Dewan Hisbah berpendapat bahwa hadis tentang seseorang yang mendapat raka’at ketika mendapatkan imam rukȗ’ dinilai dha’ȋf, dan makmum yang tertinggal al-fȃtihah imam dinilai tidak mendapatkan raka’at. Mengganjilkan iqȃmah, Dewan Hisabah memahami bahwa iqȃmah bolehnya dilafalkan satu kali dan dua kali dalam takbȋr dan hal ini terjadi perbedaan pula tentang satu kali takbȋr, hal ini terdapat hadis dari Anas bin Malik yang mana Bilal diperintahkan untuk mengganjilkan iqȃmah, dan bilangan ganjil dalam hadis tersebut dipahami oleh Dewan Hisbah ucapan satu kali takbir dengan lafadz Allȃhu Akbar, sedangkan lafadz dua kali takbir berdasarkan lafadz yang diajarakan Abdullah bin Zaid kepada Bilȃl.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: fatwa; fahmusunnah; dewan hisbah
Subjects: Educational Institutions, Schools and Their Activities
Educational Institutions, Schools and Their Activities > Methods of Instruction and Study
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Hadits
Depositing User: Luthfi Muhammad Ihsan
Date Deposited: 28 Jul 2025 06:53
Last Modified: 28 Jul 2025 06:53
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/113529

Actions (login required)

View Item View Item