Rahmat, Hansa Nabila (2025) Digital shaming pada akun selebriti: Penelitian pada kontrol sosial dan reputasi digital kasus Lolli-Nikita Mirzani. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
01_Cover.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text
02_Abstrak.pdf Download (210kB) | Preview |
|
|
Text (SK BEBAS PLAGIARISME)
scan plagiasi hansa.pdf Download (645kB) | Preview |
|
|
Text
04_Daftar Isi.pdf Download (314kB) | Preview |
|
|
Text
05_Bab1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
![]() |
Text
06_Bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
07_Bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
08_Bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
09_Bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (617kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
10_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (593kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
11_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya praktik digital shaming di media sosial, khususnya terhadap selebriti yang kehidupannya tidak lepas dari sorotan publik. Salah satu kasus yang menonjol adalah konflik antara Lolly dan ibunya, Nikita Mirzani, yang mendapat perhatian luas dari netizen di TikTok. Fenomena ini mencerminkan bagaimana ruang digital telah menjadi arena bagi masyarakat untuk mengekspresikan reaksi sosial, termasuk dalam menegakkan norma-norma sosial secara informal melalui sanksi sosial digital. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana dinamika interaksi netizen dalam praktik digital shaming terhadap selebriti, bagaimana praktik ini berperan dalam membentuk kontrol sosial, serta bagaimana reputasi digital selebriti dibentuk dan dipersepsikan oleh publik pasca terjadinya shaming. Kerangka berpikir dalam penelitian ini mengacu pada teori kontrol sosial dari Emile Durkheim dan konsep reputasi digital. Durkheim menjelaskan bagaimana masyarakat menegakkan norma melalui mekanisme sanksi sosial informal, sementara konsep reputasi digital digunakan untuk memahami bagaimana opini publik terbentuk dan mempengaruhi citra selebriti di ruang digital. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi online terhadap interaksi netizen di TikTok serta wawancara mendalam dengan enam informan yang aktif mengikuti kasus Lolly-Nikita Mirzani. Data dianalisis secara tematik untuk memahami pola interaksi sosial dan konstruksi reputasi digital dalam konteks digital shaming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik digital shaming yang dilakukan netizen, khususnya Generasi Z, merupakan bentuk kontrol sosial informal terhadap perilaku selebriti yang dianggap menyimpang. Komentar, kritik, dan hujatan yang diberikan mencerminkan upaya kolektif netizen dalam menjaga norma sosial di ruang digital. Praktik ini juga berkontribusi dalam pembentukan reputasi digital Lolly dan Nikita Mirzani, yang terbentuk melalui persepsi publik yang bersifat kolektif dan berkelanjutan. Penelitian ini menegaskan bahwa digital shaming bukan sekadar ekspresi individual, tetapi merupakan mekanisme sosial yang mencerminkan dinamika kekuasaan dan moralitas di era digital.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Digital shaming; Kontrol Sosial; Reputasi Digital; Media Sosial; Aplikasi TikTok |
Subjects: | Social Process > Social Control |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Hansa Nabila Rahmat |
Date Deposited: | 15 Aug 2025 02:46 |
Last Modified: | 15 Aug 2025 02:58 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/115140 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |