Rahman, Taupik (2025) Pola munāsabah Al-Qur’ān dalam tafsīr Al-Biqāʿī : Studi tafsīr Naẓm Al-Durar Fī Tanāsub Al-Āyāt Wa Al-Suwar pada sūrah Al-Isrā’. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (158kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (229kB) | Preview |
|
|
Text
1211030217 Taupik Rahman - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme.pdf Download (265kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (221kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I .pdf Download (426kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (423kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (284kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV .pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (204kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (301kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa susunan ayat-ayat dalam al-Qur’an pada Mushaf Utsmani tidak mengikuti urutan kronologis turunnya wahyu, yang menimbulkan anggapan bahwa struktur al-Qur’an terkesan tidak sistematis dan acak. Pandangan ini bisa mempengaruhi cara pandang terhadap keutuhan pesan al-Qur’an. Namun, para mufassir seperti al-Biqai menunjukkan bahwa meskipun ayat-ayat al-Qur’an tidak disusun secara kronologis, mereka memiliki keterkaitan makna yang dalam dan harmonis, seperti yang dijelaskan dalam tafsir Nazhm al-Durar fi Tanasub al-Ayat wa al-Suwar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola-pola Munāsabah yang digunakan al-Biqa’i dalam menafsirkan Surah al-Isra, serta menggali makna yang terkandung di dalamnya. Selain itu, penelitian ini juga menelusuri bagaimana al-Biqa’i membangun keterkaitan tematik antar ayat dan hubungannya dengan tema besar dalam al-Qur’an secara keseluruhan, sehingga menunjukkan struktur al-Qur’an yang teratur dan penuh makna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Penelitian ini mengandalkan data primer berupa tafsir Nazhm al-Durar karya al-Biqa’i, serta didukung oleh literatur sekunder berupa buku-buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya yang relevan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi (content analysis), yaitu dengan mengidentifikasi dan mengkaji bentuk-bentuk hubungan antar ayat yang dijelaskan oleh al-Biqa’i, baik secara tekstual ataupun tematik. Pendekatan ini dipilih untuk menggali kedalaman pesan dan struktur logis yang terkandung dalam penafsiran al-Biqa’i terhadap Surah al-Isrāʾ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa pola Munāsabah dalam tafsir al-Biqai, di antaranya, keterkaitan antara ayat dengan ayat sebelumnya, yaitu hubungan makna yang berkesinambungan. Dalam Surah al-Isra, ditemukan beberapa bentuk pola, seperti tafsir yang muncul sebanyak 6 kali, serta bentuk al-muḍaddah, ta'kid, dan tasydid yang masing-masing muncul 4 kali. Al-Biqai juga menjelaskan Munāsabah antara ayat dengan tema utama surah, yaitu hubungan antara redaksi ayat dengan pokok pembahasan yang dibahas. Selain itu, ia menghubungkan ayat-ayat dalam Surah Al-Isrāʾ dengan ayat dari surah lain, menunjukkan bahwa ayat-ayat al-Qur’an saling terkait. Sebagai contoh, ia menghubungkan ayat 1 Surah Al-Isrāʾ dengan Surah al-An‘am ayat 75 dan Surah an-Nahl untuk menegaskan makna keagungan peristiwa Isra’. Ia juga mengaitkan ayat 2 dengan Surah al-Baqarah ayat 2 dalam konteks petunjuk wahyu, serta menghubungkan ayat 4-7 dengan Surah al-A‘raf ayat 163 yang berkaitan dengan pelanggaran Bani Israil. Di samping itu, al-Biqai menjelaskan hubungan antara awal dan akhir surah, serta keterkaitan antara Surah Al-Isrāʾ dengan surah sebelumnya dan sesudahnya. Hal ini menunjukkan bahwa al-Qur’an tidak disusun secara acak, tetapi secara sistematis dan terarah. Makna Munāsabah dalam Surah Al-Isrāʾ menurut al-Biqai mencerminkan keterkaitan tematik dan spiritual yang utuh, dimulai dari tauhid sebagai fondasi utama, kisah Nabi Musa dan Banī Isrāʾīl sebagai pembanding risalah, serta hukum sosial yang mengarah pada takwa dan ihsan sebagai penutupan surah dengan seruan untuk menyebut nama Allah menyatukan seluruh pesan dalam satu kesatuan spiritual. Penelitian ini menegaskan bahwa konsep Munāsabah dalam tafsir al-Biqai tidak hanya menjelaskan hubungan antar ayat dan surah, tetapi juga memperkuat makna al-Qur’an sebagai petunjuk hidup yang menyeluruh dan terarah.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | tidak ada lampiran |
Uncontrolled Keywords: | Munāsabah; Tafsir al-Biqai; Nazhm al-Durar; Surah al-Isra; |
Subjects: | Islam Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Taupik Rahman |
Date Deposited: | 25 Aug 2025 04:12 |
Last Modified: | 25 Aug 2025 04:13 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/115377 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |