Konsep memaafkan sebagai Terapi Jiwa : Penyembuhan Luka Batin (Wounded Inner Child) dalam Al-Qur'an

Fangesty, Maolidya Asri Siwi (2025) Konsep memaafkan sebagai Terapi Jiwa : Penyembuhan Luka Batin (Wounded Inner Child) dalam Al-Qur'an. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (577kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text 3_skbebasplagiarism.pdf Download (483kB) | Preview
Preview	Text 4_daftarisi.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text 5_bab1.pdf Download (9MB) | Preview
	Text 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (17MB) | Request a copy
	Text 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy
	Text 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (42MB) | Request a copy
	Text 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Memaafkan menjadi nilai luhur yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan menjadi ciri orang bertakwa. Tersebar dalam berbagai ayat yang menggunakan beragam kata yakni ‘afw, ṣafḥ, dan gufran serta derivasinya. Variasi leksikal ini menunjukkan bahwa memaafkan dalam Al-Qur’an tidak bersifat tunggal, melainkan memiliki dimensi semantik yang kompleks dan kontekstual. Ketidaktahuan terhadap makna terdalam dari memaafkan menyebabkan individu Muslim yang memiliki luka batin (wounded inner child) belum mampu menyembuhkannya. Padahal memaafkan dapat menjadi solusi penyembuhan luka batin. Terutama apabila berbasis Al-Qur’an karena di dalamnya memuat berbagai nuansa yakni teologis, sosial, emosional dan spiritual. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsep memaafkan dalam Al-Qur’an melalui istilah ‘afw, ṣafh dan gufrān secara semantik dalam berbagai konteks kehidupan manusia serta mengintegrasikan konsep pemaafan dalam Al-Qur’an dengan gagasan modern tentang wounded inner child sebagai bagian dari pemulihan spiritual dan emosional individu Muslim. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu serta psikologi inner child John Bradshaw. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan content analysis (analisis isi). Penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, konsep memaafkan yang terdapat dalam 44 ayat dan 16 surah dengan 22 derivasinya ini mencakup tiga istilah kunci: ‘afw (penghapusan total pada dosa atau luka), ṣafh (berpaling tanpa membalas) dan gufrān (penutupan dosa/kesalahan karena kasih sayang). Ketiganya berada dalam konteks teologis, spiritual, sosial, hingga emosional. Kedua, integrasi konsep memaafkan dengan penyembuhan luka batin (wounded inner child) dapat terlihat pada: 1) memaafkan dapat memulihkan luka batin; 2) membebaskan diri dari dendam; 3) proses yang tidak instan; 4) proses internal yang manfaatnya untuk diri sendiri; serta 5) mekanisme praktis Al-Qur’an dalam memaafkan sebagai solusi pemulihan luka batin (wonded inner child), meliputi: (1) regulasi emosi sebagai pondasi pemulihan internal; (2) transformasi relasi untuk harmoni sosial yang bersifat eksternal; serta (3) transendensi spiritual agar terkoneksi kembali dengan rahmat Ilahi yang bersifat transendental. Memaafkan untuk memulihkan luka batin (wounded inner child) dalam Al-Qur’an memiliki makna dan spektrum yang lebih dalam dari psikologi modern. Karena tujuan yang dicapai tidak berhenti pada ketenangan dan kebahagiaan dunia, namun juga ketenangan dan kebahagiaan akhirat sebagai kebahagiaan yang hakiki.

Actions (login required)

View Item