Remagogi dalam tinjauan filsafat Islam Muhammad Iqbal

Al-Adawiyah, Qinthary Hawwi (2025) Remagogi dalam tinjauan filsafat Islam Muhammad Iqbal. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
cover.pdf

Download (34kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
abstrak.pdf

Download (106kB) | Preview
[img]
Preview
Text (SK BEBAS PLAGIARISME)
1211010100 Qinthary Hawwi Al-Adawiyah - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme (2).pdf

Download (263kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
daftar isi.pdf

Download (67kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (203kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (288kB)
[img] Text (BAB III)
bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (134kB)
[img] Text (BAB IV)
bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (341kB)
[img] Text (BAB V)
bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (51kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
daftar pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (185kB)

Abstract

Remaja merupakan fase transisi krusial yang ditandai dengan pencarian identitas, pertumbuhan kemandirian, serta perkembangan spiritual yang intens. Namun, sistem pendidikan konvensional sering kali tidak mengakomodasi fase ini karena terjebak dalam dikotomi pedagogi (untuk anak-anak) dan andragogi (untuk orang dewasa). Hal tersebut memunculkan krisis identitas, lemahnya karakter moral, dan kebingungan arah hidup di kalangan remaja. Menjawab tantangan ini, Adriano Rusfi mengajukan konsep Remagogi sebagai pendekatan pendidikan yang secara khusus dirancang untuk remaja. Sementara itu, Muhammad Iqbal, melalui gagasan khudi (kesadaran diri) dan konsep manusia ideal (insan kamil), menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana pembentukan karakter yang menyeluruh, spiritual, dan progresif. Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep Remagogi dan filsafat pendidikan Islam Muhammad Iqbal, serta menelaah kesesuaiannya dalam membentuk remaja ideal. Dengan pendekatan filsafat Islam dan metode deskriptif-analitis, penelitian ini menelusuri titik temu antara gagasan Rusfi dan Iqbal, sekaligus menawarkan kerangka filosofis bagi pendidikan remaja. Kerangka berpikir penelitian ini berawal dari identifikasi problem pendidikan remaja kontemporer yang menghadapi krisis identitas, degradasi moral, dan lemahnya fondasi spiritual. Selanjutnya, penelitian menelaah konsep Remagogi Adriano Rusfi yang menekankan pendampingan remaja menuju kemandirian dan pembentukan karakter melalui nilai-nilai moral serta spiritualitas Islam. Analisis kemudian diperdalam dengan filsafat pendidikan Muhammad Iqbal yang berorientasi pada penguatan khudi, integrasi jasmani dan rohani, serta pembentukan manusia ideal sebagai khalifah Allah Remaja merupakan fase transisi krusial yang ditandai dengan pencarian identitas, pertumbuhan kemandirian, serta perkembangan spiritual yang intens. Namun, sistem pendidikan konvensional sering kali tidak mengakomodasi fase ini karena terjebak dalam dikotomi pedagogi (untuk anak-anak) dan andragogi (untuk orang dewasa). Hal tersebut memunculkan krisis identitas, lemahnya karakter moral, dan kebingungan arah hidup di kalangan remaja. Menjawab tantangan ini, Adriano Rusfi mengajukan konsep Remagogi sebagai pendekatan pendidikan yang secara khusus dirancang untuk remaja. Sementara itu, Muhammad Iqbal, melalui gagasan khudi (kesadaran diri) dan konsep manusia ideal (insan kamil), menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana pembentukan karakter yang menyeluruh, spiritual, dan progresif. Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep Remagogi dan filsafat pendidikan Islam Muhammad Iqbal, serta menelaah kesesuaiannya dalam membentuk remaja ideal. Dengan pendekatan filsafat Islam dan metode deskriptif-analitis, penelitian ini menelusuri titik temu antara gagasan Rusfi dan Iqbal, sekaligus menawarkan kerangka filosofis bagi pendidikan remaja. Kerangka berpikir penelitian ini berawal dari identifikasi problem pendidikan remaja kontemporer yang menghadapi krisis identitas, degradasi moral, dan lemahnya fondasi spiritual. Selanjutnya, penelitian menelaah konsep Remagogi Adriano Rusfi yang menekankan pendampingan remaja menuju kemandirian dan pembentukan karakter melalui nilai-nilai moral serta spiritualitas Islam. Analisis kemudian diperdalam dengan filsafat pendidikan Muhammad Iqbal yang berorientasi pada penguatan khudi, integrasi jasmani dan rohani, serta pembentukan manusia ideal sebagai khalifah Allah di muka bumi. Hasil penelitian menunjukkan adanya relevansi kuat antara Remagogi dan filsafat Islam Iqbal. Keduanya sama-sama menekankan pentingnya kesadaran diri, kemandirian spiritual, serta proses pendidikan yang tidak hanya bersifat transfer ilmu, melainkan proses reflektif dan pembebasan. Temuan ini mengindikasikan bahwa pengembangan Remagogi dalam kerangka filsafat khudi berpotensi besar sebagai alternatif pendidikan remaja yang mampu membentuk insan yang tangguh, berkarakter, dan berorientasi pada nilai-nilai Ilahi. di muka bumi. Hasil penelitian menunjukkan adanya relevansi kuat antara Remagogi dan filsafat Islam Iqbal. Keduanya sama-sama menekankan pentingnya kesadaran diri, kemandirian spiritual, serta proses pendidikan yang tidak hanya bersifat transfer ilmu, melainkan proses reflektif dan pembebasan. Temuan ini mengindikasikan bahwa pengembangan Remagogi dalam kerangka filsafat khudi berpotensi besar sebagai alternatif pendidikan remaja yang mampu membentuk insan yang tangguh, berkarakter, dan berorientasi pada nilai-nilai Ilahi. Kata kunci: Filsafat Islam, Insan Kamil, Khudi, Muhammad Iqbal, Pendidikan Remaja, Remagogi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: TIDAK ADA LAMPIRAN
Uncontrolled Keywords: Filsafat Islam; Insan Kamil; Khudi; Muhammad Iqbal; Pendidikan Remaja; Remagogi
Subjects: Philosophy and Theory of Literatures
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat
Depositing User: Qinthary al-adawiyah
Date Deposited: 16 Sep 2025 07:24
Last Modified: 16 Sep 2025 07:46
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/120115

Actions (login required)

View Item View Item