Dwi Guna, Muhamad (2025) Krisis identitas keagamaan remaja di era digital: Studi kasus 10 remaja muslim di Cigugur Tengah Kota Cimahi. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (168kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (200kB) | Preview |
|
|
Text (SK LULUS PLAGIASI SKRIPSI)
SK LULUS PLAGIASI SKRIPSI.pdf Download (263kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (217kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (334kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (553kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (369kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (590kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (204kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (469kB) |
Abstract
Fenomena krisis identitas keagamaan pada remaja Muslim semakin mengemuka di tengah arus digitalisasi yang masif. Media sosial tidak hanya menjadi ruang ekspresi religius, tetapi juga menghadirkan persoalan baru berupa disonansi antara simbol keagamaan dengan pemahaman yang substansial. Banyak remaja menampilkan citra religius secara daring, namun tidak diimbangi dengan praktik keagamaan yang konsisten. Kondisi ini menunjukkan adanya ketegangan antara identitas keagamaan yang diwariskan dengan narasi digital yang cenderung bebas, instan, dan sering kali kontradiktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk krisis identitas keagamaan yang dialami remaja Muslim, mengidentifikasi faktor penyebabnya, serta menganalisis respons dan strategi adaptif yang mereka lakukan. Fokus kajian diarahkan pada pengalaman subjektif remaja Muslim di Kelurahan Cigugur Tengah, Kota Cimahi, sebagai representasi konteks urban religius sekaligus digital. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus terhadap sepuluh remaja Muslim berusia 17–21 tahun. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam dan observasi, sementara analisis data dilakukan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Validitas data diuji melalui triangulasi sumber dan metode untuk menjamin keabsahan temuan. Kerangka teori yang digunakan mencakup teori perkembangan identitas psikososial Erik H. Erikson, status identitas James Marcia, teori identitas sosial Henri Tajfel, serta konsep digital religion dari Heidi Campbell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krisis identitas keagamaan muncul dalam bentuk kebingungan nilai, ketergantungan pada validasi sosial digital, serta ekspresi keagamaan yang terfragmentasi. Faktor pemicu utamanya antara lain rendahnya literasi keagamaan, krisis otoritas, dan pengaruh budaya populer digital. Sebagai respons, sebagian remaja membentuk identitas melalui komunitas daring, memilih konten dakwah yang bersifat personal, dan mengembangkan religiusitas yang lebih fleksibel. Penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan literasi keagamaan digital serta pendampingan adaptif yang relevan dengan dinamika kehidupan keagamaan remaja Muslim di era digital.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Krisis Identitas; Remaja Muslim; Era Digital; Identitas Sosial; Digital Religion |
Subjects: | Islam > Islamic Ethics, Practice |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Dwi Guna Muhamad |
Date Deposited: | 17 Sep 2025 00:28 |
Last Modified: | 17 Sep 2025 00:28 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/120398 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |