Studi syarah hadis tentang lookism : larangan diskriminasi berdasarkan penampilan

Fitriyadi, Ghani Harri (2025) Studi syarah hadis tentang lookism : larangan diskriminasi berdasarkan penampilan. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text COVER.pdf Download (171kB) | Preview
Preview	Text Abstrak.pdf Download (188kB) | Preview
Preview	Text 1211060034 Ghani Harri Fitriyadi - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme.pdf Download (264kB) | Preview
Preview	Text Daftar Isi.pdf Download (203kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (580kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (498kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (517kB) | Request a copy
	Text Daftar Pustaka.pdf Restricted to Repository staff only Download (247kB) | Request a copy
	Text LAMPIRAN (35).pdf Restricted to Repository staff only Download (355kB) | Request a copy

Abstract

Fenomena lookism atau diskriminasi berbasis penampilan fisik telah menjadi masalah sosial signifikan di era modern yang didorong oleh standar media dan budaya populer. Dampak negatifnya, seperti perundungan, ketidakadilan sosial, dan gangguan kesehatan mental, secara fundamental bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan universal yang diajarkan dalam Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan merekonstruksi pandangan hadis Nabi Muhammad SAW secara komprehensif terhadap fenomena lookism guna menawarkan perspektif etis dan teologis dari sumber ajaran Islam kedua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan takhrij hadis tematik. Data primer dikumpulkan dari hadis-hadis sahih yang relevan dari kitab-kitab induk (kutub al-tis'ah), terutama Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim. Analisis data dilakukan melalui kajian perbandingan syarah (syarḥ muqāran) terhadap kitab-kitab tafsir hadis otoritatif karya ulama klasik dan kontemporer, seperti Fath al-Bārī karya Ibnu Ḥajar al-‘Asqalānī, Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim karya Imam al-Nawawī, Jāmi‘ al-‘Ulūm wa al-Ḥikam karya Ibn Rajab al-Hanbalī, dan Fath al-Mun'im karya Musa Syahin Lasyin, untuk menggali makna dan implikasi hadis secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis menolak lookism melalui empat pilar argumen utama yang saling menguatkan. Pertama, pilar teologis yang secara radikal meruntuhkan standar nilai fisik dengan menegaskan takwa, kualitas hati, dan amal sebagai satu-satunya standar kemuliaan di sisi Allah. Kedua, pilar etika kesetaraan yang membangun fondasi empati universal melalui ajaran untuk mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri, sebuah prinsip yang secara inheren menolak segala bentuk diskriminasi. Ketiga, pilar spiritual yang membedakan secara tegas antara fitrah mencintai keindahan (al-jamāl) yang dianjurkan, dengan kesombongan (al-kibr) yang diharamkan, di mana lookism diidentifikasi sebagai manifestasi dari "merendahkan manusia" (ghamt an-nas). Keempat, pilar konsekuensi ukhrawi yang memberikan peringatan keras bahwa tindakan merendahkan martabat orang lain dapat menyebabkan kebangkrutan spiritual di akhirat. Ajaran hadis menawarkan sebuah kerangka kerja yang utuh, relevan, dan solutif dalam menghadapi tantangan lookism. Penolakan hadis terhadap diskriminasi penampilan tidak bersifat parsial, melainkan didasarkan pada sebuah sistem nilai yang koheren, mulai dari fondasi teologis hingga aplikasi etis dalam interaksi sosial. Kesimpulannya, Islam melalui hadis-hadis Nabi Muhammad SAW secara tegas menentang lookism dengan mengalihkan fokus penilaian dari martabat fisik yang fana menuju kemuliaan insan yang berlandaskan pada kesucian hati, kebaikan amal, dan derajat ketakwaan.

Actions (login required)

View Item