Representasi Fenomena Hoaks di Media Sosial pada Film Budi Pekerti

Azizah, Muthia Zahra (2025) Representasi Fenomena Hoaks di Media Sosial pada Film Budi Pekerti. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (142kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (196kB) | Preview
Preview	Text 3_skbebasplagiarism.pdf Download (393kB) | Preview
Preview	Text 4_daftarisi.pdf Download (193kB) | Preview
Preview	Text 5_bab1.pdf Download (395kB) | Preview
	Text 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (398kB) | Request a copy
	Text 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB) | Request a copy
	Text 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (193kB) | Request a copy
	Text 10_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (754kB) | Request a copy

Abstract

Film Budi Pekerti menggambarkan realitas sosial yang terjadi di era digital, khususnya dalam penyebaran informasi di media sosial. Arus informasi yang begitu cepat menyebabkan masyarakat kerap menerima informasi secara mentah tanpa verifikasi, sehingga memunculkan berita palsu atau hoaks yang merugikan banyak pihak. Film ini secara jelas merepresentasikan fenomena hoaks dan viralitas di media sosial, di mana publik sering kali terbawa pada satu arus opini dominan, meskipun informasi yang disebarkan belum tentu benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur naratif dalam film Budi Pekerti, dengan fokus pada tiga tahapan alur cerita yaitu alur awal, alur tengah dan alur akhir. Alur awal menggambarkan bagaimana hoaks pertama kali muncul, alur tengah menunjukkan proses penyebarannya di media sosial, dan alur akhir memperlihatkan dampaknya terhadap tokoh utama dalam film. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis naratif dan teori naratif Tzevtan Todorov, yang berfokus pada penelaahan struktur dan isi cerita dalam film Budi Pekerti. Pendekatan kualitatif dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk memahami makna, pesan, dan struktur naratif yang terkandung dalam teks film secara mendalam. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi fenomena sosial yang direpresentasikan dalam film secara interpretatif, khususnya fenomena hoaks di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam adegan dalam alur awal yang secara eksplisit menggambarkan kemunculan hoaks, dimulai dari insiden di sebuah pasar tradisional yang kemudian direkam tanpa konteks lengkap dan menjadi pemicu kesalahpahaman. Adegan-adegan ini menyoroti bagaimana informasi yang terpotong dan disebarluaskan tanpa klarifikasi dapat memunculkan narasi yang menyesatkan. terdapat dua belas adegan dalam alur tengah yang memperlihatkan proses penyebaran hoaks secara masif di media sosial. Adegan tersebut menampilkan bagaimana media sosial menjadi alat yang ampuh dalam memperkuat persepsi publik, meskipun informasi yang tersebar belum tentu benar. Kemudian, dalam alur akhir, terdapat empat adegan yang secara emosional memperlihatkan dampak nyata dari hoaks terhadap kehidupan pribadi dan profesional tokoh utama. The film Budi Pekerti depicts the social realities of the digital age, particularly in the dissemination of information on social media. The rapid flow of information often leads people to accept information raw without verification, giving rise to fake news or hoaxes that are detrimental to many parties. This film clearly depicts the phenomenon of hoaxes and virality on social media, where the public is often carried away by a dominant opinion, even though the information disseminated may not be accurate.This research aims to examine the narrative structure of the film Budi Pekerti, focusing on three stages of the storyline: the beginning, middle, and end.The beginning depicts how the hoax first emerged, the middle shows its spread on social media, and the end shows its impact on the film's main characters.This research uses a qualitative approach using narrative analysis methods and Tzevtan Todorov's narrative theory, focusing on examining the structure and content of the story in Budi Pekerti. This qualitative approach was chosen because it aligns with the research objectives, namely to deeply understand the meaning, messages, and narrative structure contained in the film's text. This approach allows researchers to interpretively explore the social phenomena represented in the film, particularly the phenomenon of hoaxes on social media. The results show that six scenes in the opening credits explicitly depict the emergence of hoaxes, beginning with an incident at a traditional market that was filmed without full context and triggered misunderstandings. These scenes highlight how truncated information disseminated without clarification can give rise to misleading narratives. Twelve scenes in the middle credits depict the massive spread of hoaxes on social media. These scenes demonstrate how social media is a powerful tool in strengthening public perception, even though the information disseminated may not be accurate. Then, in the final credits, four scenes emotionally demonstrate the real impact of hoaxes on the main characters' personal and professional lives.

Actions (login required)

View Item