Harahap, Rahmat Hidayat (2025) Kajian Language Game L. Wittgenstein dalam konteks politik studi analisis konten politik dalam media sosial Tiktok. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
Cover.pdf Download (168kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (211kB) | Preview |
|
|
Text (KETERANGAN BEBAS PLAGIASI)
1211010101 Rahmat Hidayat Harahap - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme.pdf Download (262kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (124kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (413kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (391kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (227kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (802kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB) |
Abstract
Media sosial telah menjadi salah satu ruang publik yang paling dinamis dalam membentuk wacana politik di Indonesia. Tiktok, sebagai platform berbagi video singkat yang sangat populer, kini tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga menjadi arena bagi beredarnya beragam konten politik yang memuat opini, kritik, maupun dukungan terhadap kebijakan dan tokoh publik. Fenomena ini semakin menonjol menjelang pemilihan umum, di mana diskursus politik di media sosial tidak terbatas pada materi kampanye resmi, melainkan juga pada konten politik nonkampanye yang bersifat pro atau kontra terhadap isu-isu tertentu. Bahasa yang digunakan dalam konten semacam ini sering kali sarat dengan makna kontekstual, simbol, dan strategi retoris yang dapat memengaruhi persepsi politik masyarakat, terutama jika dikonsumsi tanpa penelaahan yang kritis.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk permainan bahasa yang muncul dalam konten politik non-kampanye di Tiktok, menganalisis penerapannya berdasarkan kerangka language game yang diperkenalkan Ludwig Wittgenstein, serta menelaah implikasinya terhadap pembentukan preferensi politik masyarakat. Konsep language game dipandang relevan karena menekankan bahwa makna bahasa terbentuk dari penggunaannya dalam konteks sosial tertentu yang diatur oleh seperangkat aturan main komunikasi. Dengan pendekatan ini, penelitian tidak hanya mengurai makna kata atau kalimat secara literal, tetapi juga memahami bagaimana unsur verbal, visual, musikal, dan simbolik saling berinteraksi membentuk pesan politik yang kompleks.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-analitik. Data penelitian diperoleh melalui observasi terhadap sebelas konten politik dari tiga akun Tiktok, yaitu Rian Fahardhi, Total Politik, dan Pojok Satu. Analisis dilakukan dengan mendeskripsikan elemen verbal, visual, musikal, dan simbolik dalam setiap konten, kemudian menafsirkannya berdasarkan kerangka language game untuk melihat bagaimana makna politik terbentuk.Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan bahasa yang digunakan mencakup simbolisme, metafora dan analogi, pleonasme, sarkasme, dan ambiguitas. Kelima bentuk tersebut berfungsi sebagai strategi komunikasi untuk membingkai isu politik, membangun citra tokoh, atau mengarahkan opini publik. Tiktok terbukti menjadi ruang di mana praktik permainan bahasa berlangsung secara intens, memungkinkan terjadinya demokratisasi wacana politik, tetapi juga berpotensi memperkuat polarisasi dan bias informasi di masyarakat.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Filsafat Bahasa; Language Game; Ludwig Wittgenstein; TikTok; Konten Politik |
Subjects: | Political Process > Practical Politics Philosopy and Theory |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | rahmat hidayat harahap |
Date Deposited: | 24 Sep 2025 08:21 |
Last Modified: | 24 Sep 2025 08:21 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/121820 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |