Hadis ghadir khum perspektif sunni dan syiah : Pendekatan ilmu sejarah

Muhamad, Arya Lazuary Putra (2025) Hadis ghadir khum perspektif sunni dan syiah : Pendekatan ilmu sejarah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (167kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (305kB) | Preview
[img]
Preview
Text
1211060015 Arya Lazuary Putra Muhamad - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme.pdf

Download (263kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (418kB) | Preview
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (657kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (240kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (475kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (181kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (271kB) | Request a copy

Abstract

Hadis Ghadir Khum merupakan salah satu hadis yang paling kontroversial dalam sejarah Islam, karena menjadi titik penting dalam perdebatan kepemimpinan umat pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW. Meski hadis ini diakui validitasnya oleh dua mazhab besar Islam Sunni dan Syiah penafsiran atas maknanya memunculkan perbedaan mendasar. Perbedaan ini mencerminkan latar teologis, politis, dan historis masing-masing mazhab yang berimplikasi terhadap konstruksi identitas keagamaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis redaksi hadis, konteks sejarah kemunculannya, serta perbedaan interpretasi yang berkembang di kalangan ulama Sunni dan Syiah. Analisis dilakukan untuk menemukan keterkaitan antara pemaknaan hadis dan dinamika sosial-politik pada masa awal Islam, sekaligus memberikan gambaran yang seimbang mengenai alasan teologis di balik penafsiran yang berbeda. Kerangka berpikir penelitian didasarkan pada asumsi bahwa hadis bukan sekadar teks normatif, melainkan produk sejarah yang dibentuk oleh konteks sosial, politik, dan budaya. Dengan demikian, istilah maula dalam hadis Ghadir Khum dipandang sebagai pusat perbedaan tafsir: Sunni mengartikannya sebagai penghormatan dan loyalitas, sedangkan Syiah menafsirkannya sebagai legitimasi imamah Ali bin Abi Thalib. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan historis-komparatif. Sumber data primer meliputi kitab hadis klasik seperti Musnad Ahmad bin Hanbal, Sunan Tirmidzi, al-Kafi, dan Bihar al-Anwar. Adapun sumber sekunder mencakup buku akademik dan artikel jurnal ilmiah yang relevan dengan topik penelitian. Analisis data dilakukan melalui studi pustaka dengan penekanan pada kritik sanad, kajian matan, dan interpretasi historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan penafsiran hadis Ghadir Khum tidak dapat dilepaskan dari konstruksi epistemologis dan historis masing-masing mazhab. Sunni menempatkan hadis ini sebagai pengakuan keutamaan Ali tanpa implikasi politik eksklusif, sedangkan Syiah menjadikannya dalil penetapan imamah yang bersifat ilahiah. Kajian ini diharapkan dapat memperkaya studi hadis dan membuka ruang dialog yang lebih inklusif antara dua mazhab besar Islam.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: tidak ada lampiran
Uncontrolled Keywords: Hadis Ghadir Khum; Sunni; Syiah; Maula; Imamah; Kepemimpinan Islam; Pendekatan Historis-Komparatif
Subjects: Islam > Sunnites
Islam > Shiites
Al-Hadits dan yang Berkaitan > Ilmu Hadits
Al-Hadits dan yang Berkaitan > Dirayah/Ilmu tentang Keotentikan Hadits
Al-Hadits dan yang Berkaitan > Sejarah Pengumpulan, Penulisan dan Pembukuan Hadits
History, Events
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Hadits
Depositing User: Arya Lazuary
Date Deposited: 29 Sep 2025 04:12
Last Modified: 29 Sep 2025 04:12
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/122203

Actions (login required)

View Item View Item