Afiyah, Syifa (2025) Kebebasan dan konflik dalam relasi keluarga: Analisis film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini: Kajian eksistensialisme Jean-Paul Sartre. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
Cover.pdf Download (34kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (47kB) | Preview |
|
|
Text (KETERANGAN BEBAS PLAGIARISM)
1211010122 syifa afiyah - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme.pdf Download (263kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (91kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (211kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (109kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (355kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (75kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA .pdf Restricted to Registered users only Download (173kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika kebebasan individu dan konflik dalam relasi keluarga melalui pendekatan filsafat eksistensialisme Jean-Paul Sartre dengan objek kajian film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Dalam budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai kolektif dan struktur patriarkis, individu sering kali mengalami ketegangan antara keinginan personal dan ekspektasi keluarga. Filsafat Sartre, khususnya konsep kebebasan radikal, tanggung jawab eksistensial, dan mauvaise foi (itikad buruk), menjadi pisau analisis utama untuk memahami dilema tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis isi. Data diperoleh dari observasi terhadap film, dokumentasi adegan kunci, dan kajian literatur terkait filsafat eksistensialisme serta konteks sosial budaya Indonesia. Instrumen penelitian mengacu pada aspek eksistensial Sartre seperti existence precedes essence, the look, dan relasi kuasa dalam institusi keluarga. Selain itu, teori simulacra dari Jean Baudrillard digunakan secara pendukung untuk membaca representasi visual dan simbolik dalam film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para tokoh dalam film mengalami konflik eksistensial akibat tekanan sosial dan emosional dari lingkungan keluarga. Karakter seperti Awan, Angkasa, dan Aurora menunjukkan respons berbeda terhadap otoritas ayah dan nilai keluarga yang menuntut kesempurnaan dan kepatuhan. Konflik tersebut menyebabkan mereka hidup dalam kondisi tidak otentik dan berusaha mencari makna hidup masing-masing. Film NKCTHI juga menampilkan gambaran keluarga harmonis secara visual yang ternyata menyembunyikan luka psikologis mendalam sebuah bentuk hiperrealitas seperti dijelaskan dalam teori simulacra. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kebebasan dalam konteks keluarga Indonesia sering kali ditekan oleh nilai kolektif dan dominasi struktural. Melalui pembacaan filsafat Sartre, film ini dapat dipahami sebagai kritik terhadap budaya yang menekan subjektivitas individu. Kajian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan filsafat terapan dalam membaca realitas budaya melalui medium populer seperti film.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Eksistensialisme, Jean-Paul Sartre, kebebasan, mauvaise foi, keluarga; budaya Indonesia; film NKCTHI; simulacra |
Subjects: | Medieval Western Philosophy |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | Syifa Afiyah |
Date Deposited: | 29 Sep 2025 03:40 |
Last Modified: | 29 Sep 2025 03:40 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/122367 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |