Setiawati, Tantri (2025) Fenomena rendahnya pembuatan karya photo story di kalangan anggota komunitas fotografi: Studi fenomenologi Edmund Husserl pada komunitas photo’s Speak. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_Cover.pdf Download (547kB) | Preview |
|
|
Text
2_Abstrak.pdf Download (532kB) | Preview |
|
|
Text
3_SKBebasPlagiasi.pdf Download (644kB) | Preview |
|
|
Text
4_DaftarIsi.pdf Download (360kB) | Preview |
|
|
Text
5_Bab1.pdf Download (536kB) | Preview |
|
|
Text
6_Bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (589kB) | Request a copy |
||
|
Text
7_Bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (701kB) | Request a copy |
||
|
Text
8_Bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (446kB) | Request a copy |
||
|
Text
9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (455kB) | Request a copy |
||
|
Text
10_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Fenomena rendahnya pembuatan karya photo story di kalangan anggota Komunitas Photo’s Speak dapat dilihat melalui dua aspek. Pertama, proses pelatihan photo story dianggap sulit, memakan waktu 3-12 bulan, dengan tingkat kegagalan peserta mencapai 65,28% dari empat pelatihan yang dilakukan antara 2022-2024. Kedua, terdapat fluktuasi signifikan dalam publikasi karya, di mana jumlah karya menurun dari 10 pada tahun 2017 menjadi nol pada tahun 2021, dan tidak ada karya baru yang diterbitkan hingga pertengahan 2025. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan (epoche), pengalaman (intensionalitas), dan pemahaman (esensi) anggota komunitas terkait proses produksi photo story dan fenomena rendahnya pembuatan photo story di Komunitas Photo’s Speak. Penelitian ini berpedoman pada teori fenomenologi Edmund Husserl (epoche, intensionalitas, dan esensi). Pendekatan yang digunakan ialah kualitatif dengan metode fenomenologi serta paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi terhadap 10 anggota komunitas. Hasil penelitian ini diantaranya: Pertama, pandangan (epoche) yang paradoks, di mana photo story dipersepsikan sebagai karya "next level" namun sulit untuk dibuat sehingga sering kali berakibat pada kegagalan anggota dalam membuatnya. Kedua, pengalaman (intensionalitas) yang menunjukkan hambatan teknis (penguasaan alat, riset isu, narasi visual) dan psikologis (kecemasan, tekanan mentor, FOMO) yang menjadi kontributor kegagalan. dan Ketiga, esensi yang menunjukkan bahwa rendahnya produksi berakar pada kesenjangan antara aspirasi dan realitas tantangan, diperparah beban psikologis dan kurangnya dukungan memadai. Simpulan penelitian ini menegaskan bahwa fenomena tersebut bukan disebabkan kurangnya minat, melainkan kompleksitas proses dan kurangnya ekosistem pendukung. Sehingga dibutuhkan peningkatan mentoring empatik, pelatihan realistis, dan lingkungan komunitas suportif untuk meningkatkan produktivitas karya.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | fenomenologi; komunitas fotografi; Photo story; produktivitas |
| Subjects: | Journalism and Newspapers in Indonesia Critical Philosophy > Phenomenology Communities Photography and Photographs |
| Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Jurnalistik |
| Depositing User: | Tantri Setiawati |
| Date Deposited: | 16 Dec 2025 06:26 |
| Last Modified: | 16 Dec 2025 06:26 |
| URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/126746 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |



