Purwanegara, Firsty Ramdhyalarasayu (2019) Layanan konseling individu dalam meningkatkan kemampuan interaksi sosial penyandang tunanetra di masyaraka : Penelitian di BRSPDSN Wyata Guna Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (167kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (180kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (278kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (320kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (225kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (230kB) | Request a copy |
Abstract
INDONESIA : Selain sebagai makhluk tuhan, manusia juga sebagai makhluk individu dan sosial. Manusia terus berinteraksi dengan sesamanya sebagai pemahaman tentang dirinya, lingkungan dan sarana pemenuhan kebutuhan hidup yang tidak dapat diperolehnya sendiri. Tidaklah berlebihan jika manusia disebut makhluk sosial. Penyandang tunanetra secara visual memang bisa dikatakan berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Penyandang tunanetra termasuk dalam kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial. Dalam kondisi tersebut, perlu dilakukan upaya bimbingan sosial kepada penyandang tunanetra melalui kegiatan layanan konseling individual yang intensif. Konseli memerlukan pelayanan yang secara sistematis mampu membantu mengentaskan masalah yang dihadapinya sehingga ia mampu mengembangkan dirinya ke arah peningkatan kualitas kehidupan efektif sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tahapan dari pelaksanaan layanan konseling individu di BRSPDS Wyata Guna Bandung, Teknik konseling di BRSPDSN Wyata Guna Bandung, dan untuk mengetahui hasil layanan konseling individu di BRSPDSN Wyata Guna Bandung. Penelitian ini bertolak pada teori Maryati dan Suryawati (dalam Chodijah 2017:120) interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respon antar individu, antar kelompok, atau antar individu dan kelompok.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu menggambarkan dan mendeskripsikan layanan konseling individu dalam meningkatkan kemampuan interaksi sosial penyandang tunanetra di masyarakat yang dilakukan di BRSPDSN Wyata Guna Bandung. Adapun teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa pelaksanaan layanan konseling individu di BRSPDSN Wyata Guna Bandung, mampu meningkatkan kemampuan interaksi sosial penyandang tunanetra yang mengalami disfungsi sosial, salah satunya adalah permasalahan interaksi sosial yang rendah. Hal ini ditandai dengan adanya kemampuan penyandang tunanetra untuk berinteraksi dengan orang lain, mampu mengikuti kegiatan dengan baik. Adapun tahapan yang digunakan dalam layanan konseling memiliki tiga tahap yaitu tahap awal, pertengahan dan akhir. Layanan konseling ini juga menggunakan teknik-teknik konseling untuk mencapai hasil konseling yang diharapkan. ENGLISH : Aside from being a god, humans are also individual and social beings. Humans continue to interact with each other as an understanding of themselves, the environment and the means of meeting the needs of life that can not be obtained alone. It is not excessive if humans are called social beings. Visually blind people can indeed be said to be different from the general public. People with visual impairment are included in groups with problems of social welfare. Under these conditions, social guidance efforts need to be made for the blind through intensive individual counseling service activities. The counselee needs services that are systematically able to help alleviate the problems they face so that he is able to develop himself towards improving the quality of effective daily life. The purpose of this study was to find out more about the stages of the implementation of individual counseling services at Wyata Guna BRSPDS Bandung, counseling techniques at the Wyata Guna BRSPDSN Bandung, and to find out the results of individual counseling services at the Wyata Guna BRSPDSN Bandung. This research is based on the theory of Maryati and Suryawati (in Chodijah 2017: 120) social interaction is a contact or interstimulation and response between individuals, between groups, or between individuals and groups. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach, which is describing and describing individual counseling services in improving the ability of the social interaction of the blind in the community carried out at Wyata Guna BRSPDSN Bandung. The data collection techniques through observation, interviews, documentation. The results of the study prove that the implementation of individual counseling services at BRSPDSN Wyata Guna Bandung, is able to improve the ability of social interaction with blind people who experience social dysfunction, one of which is the problem of low social interaction. This is marked by the ability of blind people to interact with others, able to follow activities well. The stages used in counseling services have three stages, namely the initial, middle and final stages. This counseling service also uses counseling techniques to achieve the expected counseling results.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | konseling; individu; interaksi sosial; penyandang tunanetra; |
Subjects: | Applied Psychology > Counseling and Interviewing |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Bimbingan Konseling Islam |
Depositing User: | Firsty Ramdhyalarasayu Purwanegara |
Date Deposited: | 18 Nov 2019 06:41 |
Last Modified: | 18 Nov 2019 06:41 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/27233 |
Actions (login required)
View Item |