Kamilawati, Yulia (2021) Perbandingan uji daya antibakteri bawang putih (Allium sativum) dan bawang merah (Allium ascalonicum L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (410kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (415kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (411kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (560kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (513kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (700kB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (487kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (496kB) |
Abstract
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh berbagai agen infeksi menjadi salah satu masalah yang semakin berkembang di dalam bidang kesehatan. Penyakit infeksi ini dapat bersumber dari virus, bakteri, jamur, atau mikroorganisme lain. Penyakit infeksi salah satunya disebabkan oleh bakteri patogen Staphylococcus aureus yang sering mengontaminasi bahan pangan yang akan menimbulkan infeksi saluran pencernaan, infeksi kulit, radang tenggorokan, dan sebagainya. Upaya pengobatan penyakit infeksi menggunakan antibiotik dapat menimbulkan resiko dengan terjadinya resistensi bakteri dan efek samping terhadap tubuh. Bawang putih dan bawang merah yang memiliki senyawa antibakteri menjadi salah satu alternatif yang dianalisis untuk menjadi obat penyakit infeksi dari bahan alam. Pada penelitian ini dilakukan uji fitokimia untuk mengidentifikasi metabolit sekunder pada bawang merah dan bawang putih serta dilakukan analisis perbandingan efektifitas antibakteri bawang merah dan bawang putih dengan variasi konsentrasi 100, 50, dan 25% terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 menggunakan metode difusi cakram dengan kontrol positif amoksilin dan kontrol negatif aquades. Hasil uji fitokimia menunjukan bahwa bawang merah dan bawang putih positif mengandung alkaloid, tanin, saponin, terpenoid, dan flavonoid dan hasil pengujian antibakteri menunjukan bahwa bawang putih lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri dengan diameter daerah hambat pada konsentrasi 25, 50, 100% berturut-turut sebesar 14,63, 15,60, 15,73 mm. Sedangkan bawang merah dalam menghambat pertumbuhan bakteri dengan diameter daerah hambat konsentrasi 25, 50, 100% berturut-turut sebesar 0,25, 0,88, 1,65 mm. Hal tersebut menunjukan bahwa kategori hambatan bawang putih sebagai antibakteri tergolong kuat dan kategori hambatan bawang merah sebagai antibakteri tergolong lemah.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | antibakteri; bawang merah; bawang putih; penyakit infeksi; Staphylococcus aureus ATCC 6538; |
Subjects: | Chemistry and Allied Science Biochemistry > Miscellaneous Biochemicals Pharmacology and Therapeutics > Medical Chemistry |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Kimia |
Depositing User: | Yulia Kamilawati |
Date Deposited: | 12 Aug 2021 07:26 |
Last Modified: | 12 Aug 2021 07:26 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/41842 |
Actions (login required)
View Item |