Kevin, Pangeran (2019) Hubungan antara Coping Stress dengan Learned Helplessness pada ibu yang memiliki anak autis di SLB "X" Kabupaten Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (106kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (143kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftarisi.pdf Download (180kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab1.pdf Download (213kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_Bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (449kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_Bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (277kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_Bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (498kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_Bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (111kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB) | Request a copy |
Abstract
Autism spectrum disorder (ASD) menurut DSM V adalah gangguan yang akan disandang seumur hidup, yang ditandai dengan defisit yang signifikan dan persisten dalam interaksi sosial, keterampilan komunikasi, pola perilaku seperti minat dan kegiatan yang terbatas serta berulang. Kompleksitas keparahan anak dengan autism merupakan sumber stress bagi orangtua, terutama ibu sebagai orang terdekat dan paling banyak berinteraksi bersama anak. Bagaimana ibu menilai situasi akan menentukan Coping Stress yang dilakukan. Stress yang terjadi terus menerus serta Coping Stress yang tidak pernah efektif dapat menyebabkan ibu merasa tidak berdaya dan akhirnya menyerah pada keadaan, hal ini disebut dengan Learned Helplessness. Penelitian ini dilakukan pada orangtua yang menitipkan anaknya di asrama khusus untuk menangani individu autisme di Bandung. Mereka yang dipilih saat wawancara pengambilan data awal menyampaikan bahwa mereka sudah merasa tidak berdaya menghadapi situasi penuh stress dalam konteks mengurus anak mereka yang mengalami autisme, dan juga tidak terlalu peduli mengenai program yang diberikan oleh pihak sekolah. Hasil yang mengejutkan dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa Coping Stress yang ada pada Ibu di SLB “X” efektif menurunkan tingkat Learned Helplessness, sehingga bentuk perilaku Coping berupa menitipkan anak ke sekolah berasrama dan bantuan dari lembaga sekolah berasrama yang tergolong kedalam Distancing dan Seeking Social Support pada Ibu yang memiliki anak autis dapat secara efektif menurunkan tingkat ketidakberdayaan. Desain penelitian menggunakan metode korelasional dengan uji Rank Spearman. Skala Coping Stress menggunakan alat ukur The Ways of Coping Quissionaire-Revisied (WCQ) dari Lazarus & Folkman (1985), sedangkan Learned Helplessness menggunakan skala ukur Learned Helplessness Scale (LHS) Quinless & Nelson (1988). Nilai korelasi Rank Spearman antara variabel Coping Stress dengan Learned Helplessness adalah -0,431 dengan kekuatan hubungan yang bersifat sedang. Subjek penelitian berjumlah 34 Ibu dari anak autisme. Hasil perhitungan menunjukan Ibu yang memiliki anak autis di SLB “X” Kabupaten Bandung sebanyak 61,76% memiliki tingkat Coping Stress rendah. Sementara untuk Learned Helplessness terdapat 52,94% subyek yang memiliki Learned Helplessness rendah.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | coping stress; autism; learned helplessness |
Subjects: | Applied Psychology > Interpersonal Relations with Family Members |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi |
Depositing User: | Pangeran Kevin |
Date Deposited: | 19 Jul 2022 02:33 |
Last Modified: | 21 Jul 2022 06:11 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/51321 |
Actions (login required)
View Item |