Tarmin, Tarmin (2021) Makna keagamaan mandi kembang dalam tradisi Kliwonan : Studi kasus pada masyarakat Desa Rawameneng Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_Cover.pdf Download (216kB) | Preview |
|
|
Text
2_ABSTRAK.pdf Download (297kB) | Preview |
|
|
Text
3_DAFTAR ISI.pdf Download (207kB) | Preview |
|
|
Text
4_BAB1.pdf Download (725kB) | Preview |
|
Text
5_BAB2.pdf Restricted to Registered users only Download (482kB) |
||
Text
6_BAB3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
7_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) |
||
Text
8_DAFTARPUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (419kB) |
Abstract
Banyaknya jumlah pulau di Indonesia sejalan dengan banyaknya suku bangsa yang menempati daerah tersebut. Suku bangsa memiliki tatanan kehidupan dalam mempertahankaan kelangsungan hidupnya. Mulai dari sistem sosial hingga sistem keagamaan atau upacara keagamaan. Tentu saja didalam budaya dan tradisi terdapat makna keagamaan yang selalu diwariskan dan diteruskan oleh generasi berikutnya. Salah satu tradisi yang melekat pada suku Jawa ialah baritan atau slametan. Slametan ini diadakan untuk menanggapi suatu fenomena yang menimpa masyarakat setempat, baik itu untuk mensucikan suatu objek, keinginan, maupun menebus perbuatan manusia itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini bermaksud untuk mengetahui, pertama, proses ritual mandi kembang yang dilakukan setiap malam jumat kliwon oleh masyarakat Desa Rawameneng. Kedua, tatanan kehidupan pada masyarakat Desa Rawameneng dalam memaknai tradisi mandi kembang tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan disajikan secara deskriptif. Narasumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah tokoh adat dan tokoh tarekat Tahlil Kliwonan serta jemaah Tahlil Kliwonan yang berada di Desa Rawameneng. Untuk Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi non partisipan, wawancara, dan dokumentasi. Pemikiran tokoh tahlil kliwonan yang menjadi narasumber tersebut menjadi topik utama bagi peneliti sebagai media informasi terkait makna keagamaan dalam tradisi mandi kembang tersebut. Dari hasil penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa: dalam tradis Tahlil Kliwonan di Desa Rawameneng terdapat berbagai pola yang berbeda seperti penggunaan air minum sebagai sarana doa dan ritual mandi kembang sebagai pembersian diri dan tolak bala. Dan tradisi ini memiliki makna keagamaan, seperti sebagai makna keselamatan atau makna syukuran, makna hormat kepada orang tua, makna solidaritas, makna pendidikan, makna permohonan atau makna doa, dan sebagai sarana menolak bala. Menurut pandangan masyarakat, tradisi ini dilakukan dengan tujuan mengharapkan berkah dari orang-orang terdahulu atau leluhurnya yang dapat mengobati masyarakat dari gangguan jiwa atau stres.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Makna Keagamaan; Tradisi Kliwonan; Mandi Kembang |
Subjects: | Religious Experiences |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Tarmin Tarmin |
Date Deposited: | 12 Aug 2022 05:38 |
Last Modified: | 12 Aug 2022 05:38 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/54968 |
Actions (login required)
View Item |