Husniati, Reva (2022) Relevansi taubat dengan kesehatan mental dalam Islam. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (36kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (179kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (372kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (451kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (381kB) | Request a copy |
||
Text (LoA)
8_loa.pdf Restricted to Registered users only Download (182kB) | Request a copy |
Abstract
INDONESIA : Tujuan penelitian ini ialah untuk mengungkap: 1) Konsep taubat menurut tasawuf (para sufi) dan psikologi; 2) Konsep kesehatan mental menurut psikologi Barat dan tasawuf; dan 3) Relevansi taubat dengan kesehatan mental menurut Islam. Penelitian ini termasuk jenis penelitian (library research), dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, dan teori psikologi barat dan konsep taubat menurut para sufi sebagai pisau analisis. Temuan dalam penelitian ini ialah: Pertama, taubat menurut para sufi yakni mesti dilaksanakan semata-mata hanya karena Allah serta bertekad meinggalkan dosa yang pernah diperbuat di masa lampau dan tidak mengulanginya lagi. Sementara taubat dalam pandangan psikologi diartikan sebagai dorongan seseorang untuk selalu mengisi dirinya dengan hal-hal yang positif dan perilaku yang mengarahkan dirinya untuk membina ketentraman hati. Kedua, kesehatan mental dalam psikologi merupakan suatu kondisi psikologis seseorang dalam menyesusaikan dirinya dengan permasalahannya, entah itu yang ada dalam dirinya ataupun di luar dirinya dengan menunjukkan kemampuan yang dimilikinya. Sementara dalam pandangan tasawuf, kesehatan mental merupakan suatu kemampuan diri untuk mengontrol fungsi-fungsi kejiwaan, sehingga akan tercipta penyesuaian diri secara baik, antara dirinya sendiri, orang lain, lingkungan, alam semesta ataupun dengan Allah. Ketiga, relevansi taubat dan kesehatan mental dalam Islam ialah hasil proses penyucian jiwa, maka sesorang yang mentalnya sehat yaitu yang jiwanya bersih. Dalam Islam hubungan kesehatan mental dengan taubat tak bisa dipisahkan, sebab langkah-langkah untuk mencapai kesehatan bisa dihasilkan melalui bertaubat. Taubat dan kesehatan mental bersumber dari ajaran agama. Jika keduanya dipadukan dengan baik, maka dapat membentuk jiwa yang sempurna, dengan kata lain bisa melahirkan manusia-manusia insan kamil. ENGLISH : The purpose of this study is to reveal: 1) The concept of repentance according to Sufism (the Sufis) and psychology; 2) The concept of mental health according to western psychology and Sufism; and 3) The relevance of repentance to mental health according to Islam. This research belongs to the type of research (library research), using descriptive qualitative methods, and western psychological theory and the concept of repentance according to the Sufis as a knife of analysis. The findings in this study are: First, repentance according to the Sufis must be carried out solely for the sake of Allah and is determined to leave sins that have been committed in the past and not to repeat them. While repentance in the psychological view is defined as a person's encouragement to always fill himself with positive things and behaviors that direct him to foster peace of mind. Second, mental health in psychology is a psychological condition of a person in adjusting himself to his problems, whether it is within himself or outside himself by showing his abilities. Meanwhile, in Sufism's view, mental health is an ability to control mental functions, so that a good adjustment will be created, between oneself, other people, the environment, the universe or with God. Third, the relevance of repentance and mental health in Islam is the result of the process of cleansing the soul, so a mentally healthy person is a person whose soul is clean. The relationship between mental health and repentance in Islam cannot be separated, because the steps to achieve health can be produced through repentance. Repentance and mental health come from religious teachings. If the two are combined well, they can form a perfect soul, in other words, they can give birth to human beings.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Islam; Kesehatan Mental; Psikologi; Sufi; Taubat. |
Subjects: | Differential and Developmental Psychology > Stress Islam Islam > Sufism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Reva Husniati |
Date Deposited: | 29 Sep 2022 03:09 |
Last Modified: | 29 Sep 2022 03:09 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/58521 |
Actions (login required)
View Item |