Analisis semiotika Roland Barthes dalam film dokumenter “Pesta Oligarki” karya Watchdoc Documentary: Makna denotatif, konotatif dan mitos pada kekuasaan elit di Indonesia

Kurniawan, Muhamad Adji (2025) Analisis semiotika Roland Barthes dalam film dokumenter “Pesta Oligarki” karya Watchdoc Documentary: Makna denotatif, konotatif dan mitos pada kekuasaan elit di Indonesia. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text
1_Cover.pdf

Download (142kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4_Daftar isi.pdf

Download (267kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2_Abstrak.pdf

Download (216kB) | Preview
[img]
Preview
Text (SK BEBAS PLAGIASI)
bebas plagiasi.pdf

Download (109kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5_Bab 1.pdf

Download (524kB) | Preview
[img] Text
6_Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (350kB) | Request a copy
[img] Text
7_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
8_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (199kB) | Request a copy
[img] Text
9_Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (205kB) | Request a copy
[img] Text
10_Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (833kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA: Film dokumenter Pesta Oligarki karya Watchdoc Documentary hadir sebagai representasi visual dari praktik kekuasaan oligarki di Indonesia, khususnya dalam konteks Pemilu 2024. Film ini menggunakan pendekatan investigatif untuk memperlihatkan bagaimana segelintir elit mengendalikan sistem demokrasi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran jurnalisme investigasi dalam mengungkap isu-isu sosial-politik yang tersembunyi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pesan-pesan denotatif, konotatif, dan mitos kekuasaan elit yang tersaji dalam film dokumenter “Pesta Oligarki.” Dengan menganalisis ketiga makna tersebut, penelitian ini diharapkan dapat mengungkap bagaimana media visual dapat merepresentasikan dominasi kekuasaan serta menyadarkan masyarakat tentang ketimpangan politik yang terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika Roland Barthes yang mencakup tiga makna, yaitu denotatif, konotatif, dan mitos. Data dikumpulkan melalui tiga teknik, yaitu observasi dengan menonton film secara berulang, dokumentasi berupa tangkapan layar dan transkrip narasi, serta studi pustaka untuk mendukung teori dan konteks penelitian. Sumber data penelitian terdiri dari data primer yang berasal langsung dari film dokumenter “Pesta Oligarki”, dan data sekunder dari buku, jurnal, artikel, serta penelitian sebelumnya yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film “Pesta Oligarki” menyampaikan pesan denotatif melalui penggambaran langsung adegan politik seperti kampanye calon presiden, konflik agraria, dan wawancara tokoh publik. Konotasi dalam film mencerminkan ketidakadilan struktural, lemahnya demokrasi, serta peran masyarakat yang diposisikan sebagai objek pasif. Sementara itu, mitos yang dibangun dalam film menunjukkan adanya legitimasi kekuasaan elit melalui wacana yang telah terinstitusionalisasi, seperti “pesta demokrasi” dan “stabilitas nasional.” Film ini membentuk pemahaman bahwa oligarki bukan sekadar praktik kekuasaan, melainkan bagian dari sistem ideologis yang dilanggengkan melalui politik, hukum, dan media. ENGLISH: The documentary film Pesta Oligarki by Watchdoc Documentary serves as a visual representation of oligarchic power practices in Indonesia, particularly in the context of the 2024 Presidential Election. The film adopts an investigative approach to reveal how a handful of elites dominate the democratic system. This research is motivated by the significance of investigative journalism in exposing hidden socio-political issues. This study aims to identify and analyze the denotative, connotative, and mythological messages of elite power conveyed in the documentary "Pesta Oligarki." By analyzing these three layers of meaning, this research seeks to reveal how visual media can represent power dominance and raise public awareness about political inequality. This research uses a qualitative approach with Roland Barthes' semiotic analysis method, which includes three levels of meaning: denotative, connotative, and myth. Data were collected through three techniques: observation by repeatedly watching the film, documentation in the form of screenshots and narrative transcripts, and literature study to support the theoretical and contextual framework of the research. The data sources consist of primary data taken directly from the documentary film "Pesta Oligarki," and secondary data from books, journals, articles, and previous relevant studies. The findings reveal that the film conveys denotative messages through direct depictions of political scenes such as presidential campaigns, agrarian conflicts, and public figure interviews. Connotative messages reflect structural injustice, weak democratic systems, and the portrayal of the public as passive objects. The film’s myths legitimize elite power through institutionalized discourse, such as “democracy festivity” and “national stability.” The film constructs an understanding that oligarchy is not merely a form of power but an ideological system perpetuated through politics, law, and media.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Semiotika Roland Barthes; Film Dokumenter; Pesta Oligarki
Subjects: Journalism and Newspapers in Indonesia
Communications Telemunications
Analysis, Theory of Functions > Other Analytic Methods
Techniques and Procedures
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Jurnalistik
Depositing User: adji kurniawan muhamad
Date Deposited: 19 Sep 2025 01:57
Last Modified: 19 Sep 2025 01:57
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/120704

Actions (login required)

View Item View Item