Alawi, Cecep Ahmad (2017) Ghasab, Perkara Haram Yang Terabaikan: Studi Lapangan Pada Santri Laki-laki di Pondok Pesantren Badruzzaman Samarang Garut. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (150kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (122kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (350kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (301kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (532kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (347kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (578kB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB) |
Abstract
Berawal dari pemikiran apabila pesantren yang salah satu perannya adalah membentuk generasi yang berbudi pekerti dan berakhlak mulia, akan tetapi di sana malah muncul kebiasaan buruk santri yang bertolak belakang dengan apa yang telah mereka pelajari dan pahami. Kebiasaan buruk tersebut adalah ghasab. Tentunya fenomena tersebut menjadi suatu pertanyaan yang serius, mengapa hal tersebut bisa terjadi dalam pesantren. Fenomena tersebut menjadi lebih menarik ketika penulis melihat kebiasaan tersebut dilakukan oleh santri yang notabene pesantrennya kental dengan kajian tarekat yaitu pesantren Badruzzaman Samarang Garut. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana pelaksanaan pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Badruzzaman, bagaimana munculnya budaya ghasab di Pondok Pesantren Badruzzaman, pemahaman santri tentang ghasab, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku ghasab, serta bagaimana respon pesantren terhadap perilaku ghasab. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Subyek dari penelitian ini yaitu pengasuh, ustadz, para santri serta pengurusnya. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode yaitu dokumentasi, observasi, angket terbuka dan wawancara. Dalam menganalisis data, penulis menafsirkannya menggunakan pendekatan fenomenologi yang kemudian diambil kesimpulannya secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu : 1) Ghasab adalah perbuatan menguasai, mengambil atau memakai barang orang lain secara sewenang-wenang dan secara terang-terangan, bukan maksud untuk mencuri meskipun tidak ada niatan untuk memiliki barang tersebut. 2) Munculnya budaya ghasab di Pondok Pesantren Badruzzaman dimulai oleh korban ghasab tersebut yang tidak terima karena barangnya telah dighasab, ia merasa kesal dan dendam, lalu ia melakukan tindakan ghasab sebagai pelampiasan kemarahannya dan mulailah menjadi kebiasaan. 3) Respon pesantren terhadap perilaku ghasab. Sebetulnya pembinaan akhlak di Pondok Pesantren Badruzzaman tidak diukur secara lahiriah dari individu saja, dalam arti menerapkan pelajaran yang telah dikaji bukan hanya untuk diri pribadi saja melainkan harus direalisasikan dengan berinteraksi baik kepada Allah (ibadah mahdhah) maupun kepada manusia (ibadah ghair mahdhah). Namun kebiasaan ghasab muncul begitu saja meski sudah ada peringatan atau himbauan dari pesantren. 4) Terdapat 3 faktor yang menyebabkan terjadinya kebiasaan ghasab di Pondok Pesantren Badruzzaman Samarang Garut, yaitu: Faktor individu, Faktor lingkungan, dan Faktor sistem pendidikan akhlak.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ghasab; Pondok Pesantren |
Subjects: | Educational Institutions, Schools and Their Activities > Methods of Instruction and Study Elementary Education > Other Studies for Elementary Education |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi |
Depositing User: | Users 11 not found. |
Date Deposited: | 07 Feb 2018 07:42 |
Last Modified: | 07 Feb 2018 07:42 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/6117 |
Actions (login required)
View Item |